Bayi Kuning Rasyad

Rasyad dan Pengalaman Bayi Kuning

Saya tak pernah menyangka akan mendapatkan pengalaman “bayi kuning” alias tingginya angka bilirubin pada bayi yang menyebabkan warna kuning pada bayi baru lahir. Ini menimpa Rasyad, anak keempat dari proses kelahiran saya yang ketiga (karena anak kedua saya kembar, hehe).

Rasyad didaulat “kuning” setelah hasil tes darah pada hari kelima kelahirannya. Seharusnya pada hari tersebut mendapatkan imunisasi. Namun karena kuning pada kulitnya terlihat jelas, bahkan sampai ke mata, maka imunisasinya diundur hingga kuningnya menghilang. Hasil tes darah menunjukkan bilirubin Rasyad mencapai 16,3. Sangat tinggi bila mengingat normalnya di bawah 5, dan biasanya 10 pun masih dibilang aman. Maka rekomendasi rumah sakit saat itu adalah dirawat dengan fototerapi.

Tapi di hari kelima tersebut saya sudah pulang kampung ke Depok. Saya sempat panik. Teringat juga kisah seorang teman yang bayinya harus dirawat karena kuning. Pagi-pagi ia harus ke rumah sakit mengantar ASI perahan untuk stock di rumah sakit. Bahkan kalau sempat ia akan menyusui langsung anaknya. Membayangkannya saja saya tidak sanggup. Mengingat kelahiran Rasyad adalah operasi sesar ketiga saya, sehingga ngilunya masih terasa meski hari kedua pasca operasi saya sudah bisa tegak berdiri dan jalan sendiri. Apalagi ada tiga orang kakak Rasyad yang juga harus diurus di rumah. Rumit.

Saya memutar otak mencari solusi sambil browsing sana-sini mencari informasi soal bilirubin dan bagaimana cara mengatasinya. Sampai akhirnya saya teringat pernah membaca sebuah artikel soal peminjaman inkubator di UI. Ketika saya google, saya temukan webnya: inkubator-gratis.org yang dikelola Yayasan Bayi Prematur Indonesia dibawah asuhan Prof. Raldi Artono Koestoer. Awalnya saya pesimis, apakah saya bisa dapat pinjaman alat atau tidak, mengingat Rasyad bukan bayi prematur tapi berbilirubin tinggi. Saya akhirnya minta suami untuk menghubungi nomor kontak admin di 085659312070 untuk tanya-tanya.

Suami saya kirim sms selasa malam 19 Desember 2017, Rabu pagi pada 20 Desember 2017 dibalas dan diminta mengisi data. Tak sampai sejam mendapat balasan bahwa alat bisa diambil di gedung sekretariat Teknik Mesin UI Depok pada siang itu juga dengan tenggang waktu tertentu. Meluncurlah saya untuk ambil alatnya.

Sebenarnya agak deg-degan juga ambil keputusan untuk rawat sendiri Rasyad di rumah dan tidak mengandalkan rumah sakit. Modal nekat dan modal bismillah saja. Saya pikir, kalau jalannya dimudahkan, berarti takdirnya memang harus dirawat di rumah. Ternyata, Allah memudahkan proses peminjaman alatnya.

Sampai di tempat peminjaman alat, saya diajarkan cara penggunaan alat fototerapi. Alat yang dipinjamkan itu berupa container plastik yang sudah dibolongi di beberapa sisi, lampu biru untuk fototerapi, lampu penghangat untuk bayi baru lahir, dan alas tidur bayi. Mas-mas instrukturnya memberikan penjelasan penggunaannya. Bayi harus diletakkan di dalam box untuk di-fototerapi ketika tidur. Namun meski tidur, bayi harus ditutup matanya menggunakan alat penutup mata atau menggunakan kasa yang direkatkan di mata. Hal ini untuk menghindari bayi terbangun dan matanya menatap sinar biru langsung, karena bisa menyebabkan kerusakan pada mata bayi. Bayi juga harus tanpa baju, hanya diperkenankan menggunakan diapers saja. Ini agar sinar biru tersebut bisa mengenai sekujur tubuhnya. Kata mas-masnya, kalau bayi kedinginan, maka kakinya harus disinar menggunakan lampu tambahan yang dipinjamkan juga. Lampu tersebut sebenarnya untuk bayi prematur. Indikasi bayi kedinginan atau tidak adalah dengan memegang telapak kakinya. Lampu tambahan tersebut diarahkan ke bagian kaki bayi untuk menjaganya agar hangat.

Lalu mas-mas pengurus yang saya lupa tanya namanya itu juga menyebutkan kalau ada yang angka bilirubinnya mencapai 21 bahkan 23 yang merawat bayinya sendiri. Ini yang jadi motivasi buat saya. Bahwa yang bayinya dengan angka bilirubin tinggi saja bisa sembuh, masa Rasyad gak bisa? Ia juga mengingatkan, kuncinya di ASI. Jadi bayi bilirubin harus sering diberi pasokan ASI, alat fototerapi cuma membantu saja. Ketika saya baca-baca dan saya sinkronkan informasinya dengan adik saya yang bidan, jawabannya pun sama.

Seharusnya Rasyad setiap tidur harus diletakkan di bawah sinar biru. Tapi saya agak keteteran juga, sehingga pada dua hari pertama Rasyad cuma dapat dua jam sinar perharinya. Apalagi kalau malam, saya tidak sanggup berjaga. Tapi di hari-hari berikutnya durasinya kian lama, sehari bisa empat sampai lima jam. Kebetulan juga saat itu matahari sedang muncul tiap pagi di Depok. Setiap jam tujuh sampai setengah delapan pagi saya bawa Rasyad ke loteng untuk dijemur di bawah matahari. Kata dokter anaknya sih dijemur di bawah matahari gak pengaruh menurunkan bilirubin. Tapi orang jaman dulu bayinya cuma dijemur matahari juga bisa sembuh kok, hehe.

Setelah sekitar 10 hari saya lakukan terapi sinar biru, Alhamdulillah ada perubahan signifikan ke Rasyad. Dia mulai rajin menyusu, fesesnya berwarna kuning, suhu tubuhnya tidak lagi demam, telapak tangan dan kaki tidak hipotermia lagi, dan mata mulai memutih. Kebetulan adik yang bidan sedang datang, saya langsung sodorkan Rasyad untuk dicek. Alhamdulillah, sudah sembuh katanya. Tinggal PR selanjutnya adalah imunisasi yang tertunda, hehe.

Saya membuat tulisan ini semacam ucapan terima kasih untuk Yayasan Bayi Prematur Indonesia karena telah meminjamkan alat fototerapinya untuk Rasyad. Berapa biayanya? Tidak dipungut biaya alias gratis. Oya, yayasan ini punya sekitar dua puluhan inkubator dan alat fototerapi. Bahkan yayasan ini juga punya relawan yang tersebar di berbagai kota. Meski ada fasilitas ini, saya sarankan tetap melakukan konsultasi dengan tenaga medis ya. Karena kasus bayi prematur dan bilirubin tinggi terkadang berbeda-beda di tiap anaknya. Selesai terapi bisa melakukan tes darah lagi atau langsung konsultasi ke dokter spesialis anak atau bidan.

Demikian, semoga bermanfaat.

#kakuamatbahasagw #udahlamagaknulisseriusyangpanjang#agakkurangsantai 😂

No automatic alt text available.
No automatic alt text available.
LikeShow more reactions

Comment

22 Comments
Comments
Cheisa Tanahatu
Cheisa Tanahatu nice share, Nik… 👍👍👍👍

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 12h

Alishanti
Alishanti Menik.. fathan bilirubinnya 17 dihari ke-7 saat kontrol.
Riwayat pertamaku jg bayi kuning harus disinar.
Aku mutusin sewa kamar vip untukku (krn cuma kamar ini yg kosong dan bersebrangan sm ruang bayi) jadi sibayi gratis tis akunya bayar bobo😅 krn nyusSee More
Manage
Image may contain: one or more people and baby
3
LikeShow more reactions

 · Reply · 12h

Diyah Kusumawardhani replied · 1 Reply
Nurul Jtw
Nurul Jtw najhan juga 2 hari lahir masuk incubator.. anak gua 2.2kg mba.. selain prematur. tapi mak gua bilang bikin anak hangat peluk terus kasih asi terus.. nah di rs.. gua datengin tuh ruangan gua peluk anak gua berjam jam gua asiin.. dari isya sampe subuh guSee More

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 12h

Diyah Kusumawardhani replied · 1 Reply
Miftahul Anshori
Miftahul Anshori Oh pantes suaminya Ahmad Syakib minta diantet ke UI ini toh 😁😁 lain kali jangan nunggu gw peka napah jo😁besarlah rasyad…emak bapak lo metal…kau tidak dilahirkan untuk kuning…dulu sih bapak lo biru trus ke putih..klo ibu lo ijo kali 😁..jd coklat exotis aja ya boy 😉

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 12h

Diyah Kusumawardhani replied · 1 Reply
Andriyans Elqassam
Andriyans Elqassam Semua anaku lahir kuning mbak,sampe di ultraviolet seminggu. Dari anak pertama ampe yg ke empat kuning semua,karena bapaknya gol darah B dan ibu nya O. Konon katanya dipastika anaknya ketika lahir akan kuning.lumayan juga seharinya bisa 1.5 jt di kaliSee More

2

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 12h

Diyah Kusumawardhani replied · 1 Reply
Debbie Anggarini
Debbie Anggarini Abang nafis juga bilirubinnya tinggi..
Bilirubinnya 22 langsung dirawat, emaknye nangis kejer serasa dunia mau runtuh mata ampe bengep bengkak ga karuan..
Berat badan nafis dr 3,2 turun ke 2,7.See More
Manage
No automatic alt text available.
1
LikeShow more reactions

 · Reply · 11h

Debbie Anggarini replied · 2 Replies · 11 hrs
Purwanti Sumayyach
Purwanti Sumayyach Althaf juga punya riwayat kuning. Hari ke 5 bilirubin di angka 7, pas hari ke 10 naik jd 11,7. Padahal rajin ngASI dan jemur. Tp sekujur tubuh, mata&kuku si Atap semakin kuning. Akhirnya keputusannya memang hra di sinar. Cuma 24 jam kata dokter.
SesaSee More

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 11h

Diyah Kusumawardhani replied · 1 Reply
Dee-Nal Rancid
LikeShow more reactions

 · Reply · 11h

Vivi Pippo Ncule replied · 6 Replies · 1 hr
Tanz Msarah
Tanz Msarah Ah kuning juga anakmu ya niek? Anakku juga padahal kakaknya gak kuning sama sekali. Akhirnya nginep rs 1 hari buat sinar. Emaknya juga ga tidur karena bayi disinar haus terus nampaknya ya. Aku sekalipun ada ranjang jadinya nganggur karena harus netein,See More

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 11h

Diyah Kusumawardhani replied · 3 Replies · 2 hrs
Diana Batara Munti
Diana Batara Munti Dirimu didepoknya mana say?aqkan dibeji btw sehat terus y rasyad berasa manggil anak gw yg pertama hehe

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 11h

Diyah Kusumawardhani replied · 3 Replies · 2 hrs
Kandi Pippo
Kandi Pippo Ya ampun alhamdulillah. Semoga Rasyad sehat2 terus ya Mba. Aamiin yaa Rabb.

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 10h

Kandi Pippo replied · 3 Replies · 1 hr
Fiqi Fujiasih
Fiqi Fujiasih Makasih share nya mbak Diyah
Anak qi yg no2 jg kuning. Tp telat tahunya uda seminggu lebih… Itu pun krn dicek bidannya. Pas hari ke 10 baru periksa darah. Bilirubinnya 11 atau 12 gt ya lupa. Tp diksh obat aja ama dokternya. Katanya g perlu disinar. See More

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 10h

Diyah Kusumawardhani replied · 1 Reply
Puteri Asterea
Puteri Asterea Mau share Nik… tapi ngga bisa 😦

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 9h

Puteri Asterea replied · 2 Replies · 2 hrs
Dewi Arini
Dewi Arini Barakallah selamat yaaaa meniikkkk… smg Rasyad jd anak soleh. Anak pinter. Dan sehat selaluuuu yaaaa..

Semangaaattttt 😘😘

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 6h

Dewi Arini replied · 2 Replies · 2 hrs
Freeky Friska
Freeky Friska Aduh Meniex, baca ini jadi ngembeng mata gw.. Leslie (anak ketiga) juga musti dirawat semalem di usia 5 Hari.. level bilirubin di 18, padahal minum asi byk tapi emg matahari jarang nongol wkt itu dan gol darah leslie sm gw beda.. masa2 air mata tumpah ruah.. dirmh ga brenti nangis, 2 jam sekali gw bolak-balik RS bawa asi perahan dgn berlinang air Mata.. ga bs tdr n Mata bengkak wkwkwkwkwk.. thanks God cuma semalem..Manage
Image may contain: people sitting
1
LikeShow more reactions

 · Reply · 4h

Freeky Friska replied · 2 Replies · 1 hr
Erni Arie Susanti
Erni Arie Susanti Sehat ya rasyad…menix jadi inget dulu masih single, kayanya gak kebayang ya ngurus anak 4 tapi ternyata Alhamdulillaah lo bisa…

Semangat bu….

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 3h

Erni Arie Susanti replied · 2 Replies · 2 hrs
Sintya Trisyastuti
Sintya Trisyastuti Meniek… ganti set public donk… Biar bisa di share 😉

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 3h

Sintya Trisyastuti replied · 2 Replies · 2 hrs
Uut Himura
Uut Himura Meski belom punya dedek tp terima kasih inpohnya bontot Diyah Kusumawardhani….😘

1

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 2h

Diyah Kusumawardhani replied · 1 Reply
Weni Mizar
Weni Mizar bu menix cerdas.. teruji sdh kecerdasanmu …

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 1h

Hani Noor Ilahi
Hani Noor Ilahi Sehat2 ya mba meniek dan kuartet bocah..mamak tangguh kali lah mba ini

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 1h

Luluk Lukmiyati
Luluk Lukmiyati Sy colek prof Raldi Artono Koestoer 👍👍

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 1h

Raldi Artono Koestoer
Raldi Artono Koestoer Heh heh ibu Luluk kawan lama nih… kapan kita seminar2an lagi…semoga bayi Rasyad sehat terus, dan jadi anak yg berbakti pd orang tua. Oh ya agen relawan kami – inkubator dan fototerapi gratis – telah tersebar di 60 kota/kab. Tolong dicarikan relawan utk Indonesia Timur yg msh sangat kekurangan dmn Angka Kematian Bayi Tinggi. Salam.-

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 37m

Aprina Santeka
Aprina Santeka ini tulisan mau dimasukin buku mpok?hehe

Manage

LikeShow more reactions

 · Reply · 13m

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s