Arti Berdamai dengan Covid-19

Berdamai Dengan Covid-19

Banyak yang kaget dan sinis ketika Presiden berkata kita harus berdamai dengan Covid-19.

Padahal di kalimat berikutnya sudah dijelaskan arti dan maksud kalimat tersebut.

Kita tidak bisa terus-menerus mengeluh tentang dampak covid. Suka tidak suka, mau tidak mau covid akan selalu ada di muka bumi.

Jadi pertanyaannya bukan kapan selesainya. Tapi kapan manusia bisa berubah beradaptasi hidup normal tapi dengan standar anti covid.

Di Inggris hari ini menurut data BBC, 70% masyarakat sudah beralih dari transportasi publik menjadi menggunakan sepeda gowes.

Berdamai bukan berarti virusnya menang, kita pasrah. Bukan itu!

Manusia sudah lama hidup dengan virus lain, misalnya DBD, HPV, HIV, cacar; Mers, SARS dll. Nah sekarang ada virus baru namanya Covid-19 yang mana adalah adik dari SARS.

Kamu, saya, kita, tidak bisa selamanya menutup rumah, mengunci pintu.
Lalu teriak-teriak: “kapan virus reda? saya udah gak bisa makan”.

Yang terjadi nanti akhirnya manusia akan menggunakan senjata alaminya, ADAPTASI.

Karena kita semua harus kerja, petani, guru, pedagang, insinyur, tukang, ojek, penjahit, hingga dokter harus kerja. Maka dibutuhkan adaptasi dengan Covid-19.

Karena adaptasi adalah senjata manusia paling ampuh. Apa itu?
Meningkatkan standar kualitas hidup.

Sering cuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, menggunakan pakaian untuk keluar ruangan, menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan yang bergizi seperti buah-buahan, sayur-sayuran, makan-makanan yang matang.

Itu adalah sedikit gaya hidup yang akan menghiasi tahun-tahun kita mendatang, disamping tetap melakukan sosial distancing dan rajin minum vitamin.

Dan mungkin nanti membawa hand sanitizer dan semprotan desinfectant sudah menjadi standar baku.

Kita akan lazim melihat orang ngopi, kongkow atau nonton bioskop, tapi sebelum duduk mereka akan menyemprotkan desinfectant ke meja dan kursi.

Itu adalah cara manusia berdamai dengan keadaan. Yang disiplin akan bertahan, yang tidak disiplin mungkin akan menjalani imunisasi alami. Sakit lalu sembuh dan mendapat imun alami, atau yang dikenal dengan herd immunity.

Sampai kapan kita akan menjalani isolasi mandiri? Amerika bahkan yang katanya negara adidaya, penduduknya sudah tidak kuat. Mereka berdemo pengin kerja lagi, ngopi lagi, kencan lagi.

Virus Covid-19 akan selalu ada layaknya cacar, semua orang pasti pernah kena, dan setelah kena dia kebal, ya ada sih orang yang kena dua kali. Dulu cacar itu penyakit yang memakan jutaan nyawa.

Sama seperti Covid, cacar mudah menular, lewat sentuhan kulit, nanah yang tertinggal di benda, keringat dan cairan manusia lain.

Tapi sekarang cacar menjadi sebuah hal yang lumrah. Begitu pula dengan Covid-19, dia tidak akan bisa dibasmi sampai habis, manusialah yang berubah menjadi lebih baik.

Tidak heran nanti kita akan menemukan jalanan di Indonesia dipenuhi banyak sepeda buat pergi kerja (bike to work). Atau, paling-paling makin banyak motor aja sih.
Semangat!

Ditulis oleh Dhimas Jusuf Nugroho, 10/05/2020

-0-
Berikut dari FB Kun Mukarom.-

Kita tidak bisa mengatur besar kecil dan arah ‘Angin’ di Samudra Lautan Luas….
Tapi kita bisa mengatur ‘Layar’ sehingga tetap mencapai tujuan…
Mungkin Kita tidak benar benar Bisa terhindari dari Virus Corona..; Caused Life Must Go on..right?
Tapi kita bisa mengontrol diri kita agar tetap tidak kena Penyakit akibat Corona walau sudah terkontak virus nya….
Shg tetap Sehat n Eksis mengarungi Luasnya Samudra Kehidupan….😍😍😍
By : Jaga Jarak, Sering Cuci Tangan, Tingkatkan Imun Tubuh, always Happy, Makan Cukup yg bergizi, Konsumsi Buah2an, Sayuran, Vit.C n E setiap hari, Olah Raga n Tidur Cukup, selalu berbagi kesesama, dan Selalu Berdo’a kpda NYA….
Aamiin YRA….. 💪💪💪🌹😘😍

#BerdamaiDgnCorona

Mengajar di Masa Pandemi Covid-19

Mengajar di Masa Pandemi Covid19
Oleh : Raldi A. Koestoer
Saat diumumkan oleh UI bahwasanya semua kegiatan Belajar Mengajar tidak lagi diselenggarakan di kampus tapi semua diselenggarakan secara PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), saya sempat terkejut dan sedikit grogi karena merasa belum siap. Namun demikian semua keputusan itu terpaksa dijalankan karena Virus Corona ternyata tidak mau berkompromi, semua kalangan diserang, tak terkecuali juga guru dan dosen. Dokter saja ikut terkena Covid19, apalagi yang lain.
Dengan segala keterbatasan, akhirnya kuliah semua diselenggarakan dari rumah, istilahnya WFH (Work From Home). Buat kami yang sudah berumur (over sixty) mengajar dari jauh ini merupakan persoalan besar, kami bertanya-tanya, gimana ya caranya ?
Beruntung saya punya tim yang solid the so called Tim Inkubator UI, yang sudah bekerja-sama selama beberapa tahun ini. Nyata dari hasil kerjanya s/d Des 2019 yag lalu, telah tertolong 3000 an bayi di seantero Nusantara ini. Salah satu dari mereka itu spesialis urusan IT, jadi saya minta tolonglah si JK ini untuk jadi arranger setiap kali kuliah saya. Maka amanlah saya karena setiap kuliah saya minta dia ikut online untuk mempersiapkan dan ikut menayangkan slide maupun video yang diperlukan dalam kuliah.
Salah satu mata kuiah yang saya ampu adalah MPKT-A (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi). Dengan tatap-muka 2x seminggu. Awalnya saya ragu bahwa kuliah ini bisa dijalankan dengan baik secara online kemudian lagi apakah message-nya bisa tersampaikan. Khusus untuk yang A ini bahannya adalah bahan ilmu sosial, sehingga sebagai dosen-teknik dulu awalnya 6 tahun y.l. saya ragu apakah bisa menjalankan dengan baik. Tapi setelah sekian tahun terbiasa juga, tapi sekarang kami harus menjalankannya secara online, lalu metode pembelajarannya kebanyakan adalah diskusi group. Untunglah separuh jalan sudah berlangsung secara tatap-muka langsung sehingga proses penyesuaian sudah terjadi, dan mahasiswa sudah terlihat responsive serta serius dalam diskusi.
Mereka sebagai anak milenial langsung tanggap dengan situasi WFH ini, dari awal semua sudah bisa tune-in sehingga tidak terjadi kesulitan yang berarti. Hanya terkadang karena koneksi internet yang kurang lancar saja kuliah sedikit terganggu. Penggunaan Microsoft-Teams sebagai template kelihatannya OK banget, sehingga diskusi kelompok antar mereka juga bisa diakomodir.
Selanjutnya pertanyaan muncul, apakah pesan didalam kuliah ini yang menyangkut juga persoalan Etika dan Kebangsaan bisa sampai ke generasi milenial dengan cara online ?
Untuk itu saya coba minta pada mereka untuk menulis 1 halaman kesan, pesan, saran dan juga komen bebas tentang mata kuliah ini minggu lalu. Beberapa diantaranya saya salinkan dibawah ini, untuk kita bisa melihat apakah kuliah ini bisa mengena pada sasarannya sekalipun dengan cara online. Mereka sudah sampai di masa akhir kuliah, hari ini Senin 11 Mei 2020 adalah Pentas Proyek Akhir yang kedua. 2 hari lagi kuliah online yang terakhir yaitu evaluasi bersama.
Kesan Pesan Komen Saran MPKTA-09
Oleh: Jerexxx Alexx (19063551xx)
Saya, Jerexxx Alexx, adalah warga negara Indonesia. Akan tetapi, saya tidak tahu apakah saya layak menganggap diri saya sebagai WNI sebelum saya mengikuti kelas ini. Sejujurnya, saya adalah orang yang sangat apatis terhadap negara ini dan pemerintahannya. Saya tidak peduli dengan apa yang terjadi di pemerintahan, terhadap demo-demo yang dilakukan oleh mahasiswa dan pekerja karena adanya masalah dalam DPR, dan sebagainya. Itu karena selama ini saya menganggapnya tidak penting dan hanya membuang-buang waktu saja. Namun sekarang setelah mengikuti kelas MPKT A-09 di bawah bimbingan Prof. Raldi Artono Koestoer, saya merasa bahwa pandangan saya terhadap negara ini sepenuhnya berubah.
Pada paper yang saya tulis sebelum UTS, saya menuliskan bahwa MPKT A membuat saya mengubah cara pandang saya terhadap diri saya sendiri dan peran saya terhadap dunia ini. Tentu saja, karena melalui pendalaman tentang filsafat, saya jadi lebih memahami tentang etika, norma, dan budaya dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Saya jadi tahu bagaimana saya harus bersikap di lingkungan saya agar setiap hal yang saya lakukan bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekitar saya. Namun, selain itu, saya akan menambahkan bahwa MPKT A membuat saya mengubah pula cara pandang saya terhadap Indonesia dan menumbuhkan rasa peduli saya terhadap masalah-masalah yang sedang terjadi di negara tercinta kita ini.
Salah satu contoh yang membuat saya menyadari ini adalah selama proses pembuatan tugas akhir MPKT A kemarin. Saya bersama teman-teman sekelompok saya di FG5 membuat sebuah video bertema nilai-nilai Pancasila dan cara penerapannya. Terlihat simpel memang dari luar, namun prosesnya membuat saya tersadarkan bahwa selama ini saya cenderung menganggap remeh tindakan-tindakan kecil tersebut. Saya mungkin hafal seluruh sila Pancasila, namun apakah selama ini saya benar-benar sudah menjunjung tinggi nilai-nilai yang tertanam dalam dasar negara Indonesia tersebut? Apakah selama ini saya benar-benar peduli tentang nilai-nilai tersebut dalam kehidupan saya sehari-hari? Saya rasa tidak. Melalui tugas akhir tersebut, mata saya dibukakan dan saya kini menyadari betapa pentingnya peran kita dalam memegang teguh dasar negara dengan melakukan kebaikan-kebaikan kecil yang selama ini kita anggap enteng.
MPKT A memperluas wasasan saya bukan hanya dari segi filsafat, melainkan juga dari segi kepedulian dan patriotisme. Memang betul, filsafat tidak akan berguna dalam kehidupan kalau kita tidak mempraktekkannya, namun MPKT A juga mengajarkan saya secara langsung tentang bagaimana cara mengaplikasikan filsafat-filsafat tersebut dalam dunia nyata. Contoh nyatanya dapat saya lihat sendiri dari Prof. Raldi dan tim inkubator gratis yang beliau bentuk. Saya merasa bahwa kelas ini bukan hanya mengajarkan saya secara teoritis, namun juga secara aplikatif, dan itulah yang saya sukai dari cara Prof. Raldi membawakan kelas ini. Isu-isu yang dibawakan juga sangat modern dan berhubungan langsung dengan hal-hal yang saat ini tengah marak di dunia, sehingga kami tidak pernah ketinggalan dalam mengkaji sesuatu. Saran saya untuk MPKT A ke depannya adalah memperbanyak lagi tugas-tugas aplikatif yang dapat memberikan lebih banyak manfaat pada mahasiswa, karena pada akhirnya, tidak ada guru yang lebih baik bagi manusia daripada pengalaman.
MPKT-A, Aku, dan Indonesia
6 Mei 2020
15.20 T. Evelyn O
Senin Rabu ada kelas
Kelas MPKT-A di lantai dua
Bukan hanya sekadar kelas
Ajaran, saran, dan musik pun ada
Ajaran pertama:
Belajar itu biasa
berani berbuat itu yang luar biasa
Ilmu ada untuk diterapkan
Membantu sesama yang kesulitan
Ajaran kedua:
Hidup selalu berjalan
Lusa akan menjadi hari ini
Kemarin akan menjadi masa lalu
Pada akhirnya, semua akan dilupakan
Namun, tidak bagi pengajaran
Serta pengalaman yang penuh makna
Ajaran ketiga:
Cinta bukan hanya soal perasaan
pemuda-pemudi
Tetapi cinta adalah tentang bangga
Bangga kepada tanah air Ibu Pertiwi
Tempat dimana aku tumbuh dewasa
Saran:
Identitas itu.. harus dipertahankan
Karena itulah yang menunjukkan siapa
dirimu
Indonesia bukan bangsa yang rentan
Bila para penerusnya saling bersatu
Alunan harmonika memenuhi sore hari
Tanpa sadar.. kita sudah sampai disini
Takan pernah kulupakan hari ini
Kelas MPKT-A Bersama Prof Raldi
.

Logam Tanah Jarang Indonesia

Logam Tanah Jarang
(Bisnis dan Ekonomi)

By Babo EJB

Anda mungkin bertanya tanya, mengapa China yang ideologi komunis bisa menjadi kapitalis dan menarik begitu banyak investor. Bahkan semua perusahaan industri yang terdaftar dalam 500 fortune pasti punya pabrik di China. Dari industri pesawat terbang seperti Boeing punya manufaktur nya di China. 90% produksi Iphone diproduksi di China. Semua produksi merek Samsung, LG Korea, diproduksi di China. GE raksasa bidang industri hight tech dan electro ada di China. Semua produk merek Jepang diproduksi di China.

Kehadiran mereka di China sangat cepat sekali. Hanya 20 tahun mereka sudah menjadi mesin pertumbuhan ekonomi China. Dari kehadiran mereka lahirlah jutaan supply chain yang merupakan perusahaan lokal dengan melibat ratusan juta angkatan kerja. Mengapa? hanya satu jawabannya, yaitu China punya bahan baku Rare earth (REE) atau logam Tanah Jarang (LTJ).

Sebelum saya bahas lebih lanjut soal geostrategis Rare Earth Element ( REE ) atau Logam tanah jarang ( LTJ), kita pahami dulu apa itu LTJ. LTJ merupakan bahan mineral yang mengandung tujuh belas unsur kimia, yang terdiri dari Skandium, itrium dan 15 unsur lantanida (lantanum, serium, praseodimium, neodimium, promethium, samarium, europium, gadolinium, terbium, disprosium, holmium, erbium, thulium, ytterbium, dan lutetium). Skandium ditemukan di sebagian besar deposit unsur tanah jarang dan kadang-kadang diklasifikasikan sebagai unsur tanah jarang. Unsur tanah jarang sering disebut sebagai “logam tanah jarang.” Logam-logam ini memiliki banyak sifat yang serupa, dan yang sering ditemukan bersama dalam deposit geologis. Makanya juga disebut sebagai “oksida tanah langka”

Apa manfaat dari REE? Hampir keseharian kita tidak bisa dipisahkan dari alat yang dihasilkan karena adanya material RRE. Seperti memori komputer, DVD, baterai isi ulang, ponsel, catalytic converter, magnet, lampu neon dan banyak lagi. Apalagi baterai isi ulang sangat dibutuhkan oleh industri perangkat elektronik portabel seperti ponsel, layar monitor sentuh, komputer portabel, dan kamera.

Sejak mewabahnya kendaraan listrik di negara maju sebagai dampak revolusi energi hijau, kebutuhan akan REE semakin besar. Karena baterai kendaraan membutuhkan bahan baku REE. Kendaraan listrik dalam jangka menengah akan mengalahkan kendaraan BBM fosil.

Dalam suatu seminar di Luar negeri tahun 2013, saya mendapat wawasan tentang akan terjadi perubahan geopolitik dari minyak ke logam tanah jarang (Rare earth). Yang membuat saya terkejut dari seminar itu adalah pembicara mengulas kejayaan bangsa yang pernah berkuasa di dunia ini. Pertama adalah bangsa persia. Kedua, adalah bangsa Mongol, dan ketiga adalah Indonesia. Nah karena disebut nama Indonesia, inilah yang membuat saya terkejut, dan akhirnya membuat saya semangat menyimak seminar ini sampai akhir. Semua tahu bahwa bangsa persia pernah menjadi negara super power di masanya. Mongol juga pernah menguasai lebih setengah bumi ini. Indonesia di masa Majapahit pernah berkuasa sampai ke Vietnam

Dalam konteks geopolitik, pembicara mengulas tentang resource Logam Tanah Jarang yang ada di dunia. Pertama adalah China, dimana penambangan terbesar di wilayah Mongol. Kedua, adalah Iran dan Ketiga Indonesia, yang belum diolah. Namun hanya masalah waktu Iran dan Indonesia akan tampil sebagai produsen Logam Tanah Jarang terbesar di dunia. Di saat itu , Iran dan Indonesia akan menghadapi masalah geopolitik dalam konstelasi global yang menginginkan penguasaan sumber daya dari logam Tanah Jarang. Pemain utama yang berebut sumberdaya itu adalah AS dan China, yang keduanya rakus akan logam tanah jarang.

Sebelumnya sekian decade, geostrategi dan geopolitik berputar putar sekitar perebutan sumber daya oil and Gas , hanya masalah waktu bandul geopolitik akan bergerak ke logam tanah Jarang. Mengapa? kerakusan akan oil and gas dulu, akan sama rakusnya terhadap logam tanah jarang di masa akan datang. Memang setelah tahun 2013, permintaan minyak menurun, harga semakin turun. itu sejak berkembangnya tekhnologi shale gas. Karenanya konflik regional mereda tidak seperti era booming minyak. Namun perseteruan akan kembali mewarnai geopolitik setelah permintaan akan logam tanah jarang semakin meningkat sebagai energi alternatif. Artinya siapa yang menguasai sumber daya REE atau LTJ, maka dialah penguasa dunia.

Iran
Tahun 2016, saya mendapat informasi dari teman di Beijing bahwa mereka mendapat konsesi tambang Mineral di Iran. Ternyata hasil survey geologis membuktikan seperti apa yang saya dengar pada seminar tahun 2013 itu. Bahwa ternyata Iran mengandung deposit Logam Tanah jarang sangat raksasa. Eksplorasi pertama kali mengidentifikasi Zona Mineral Sangan yang terletak di barat laut Provinsi Khorasan Razavi. Cadangan substansial unsur tanah jarang, ditemukan di zona 12.000 kilometer persegi. “Mereka adalah negara yang sangat kaya akan mineral. Ini jauh lebih besar dari sumber daya Migas” kata teman saya.

Iran meluncurkan ingot tanah jarang pertamanya, dengan kemurnian 99%, yang disebut Mischmetal. Ingot, hasil penelitian selama enam bulan oleh Pusat Penelitian Pengolahan Mineral Iran, terdiri dari empat unsur tanah jarang, termasuk serium, lantanum, neodimium, dan itrium, yang semuanya diekstraksi dari tambang di Iran Tengah.

Apa itu Mischmetal? itu sangat dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan tabung hampa udara, baterai yang mengandalkan teknologi hidrida logam. Dalam industri logam, ini sebagai sumber pemicu terjadinya percikan api untuk memulai pembakaran dan nyala api, serta untuk meningkatkan kemampuan cetakan dan sifat-sifat mekanis pada campuran metal.

Iran sejak tiga tahun lalu serius mempelajari metode ekstraksi dan eksploitasi vanadium, galium, nikel, kadmium, dan tungsten dan akan segera memulai produksi ingot dan paduan tanah jarang ini. Mungkin tahun ini akan mulai produksi. Hebatnya walau Iran di Embargo ekonominya, namun kerjasama penambangan dan pengolahan bukan hanya datang dari China (Sinosteel) yang jelas partner Iran tetapi juga dari berbagai negara seperti Jerman, Denmark, Italia, Australia, dan Jepang. Namun yang terbesar tetaplah China dan AS tidak dapat kesempatan sama sekali memanfaatkan SDA LTJ. Puluhan miliar dolar dibenamkan dalam industri pengolahan Logam Tanah Jarang.

China
Sekitar 30 tahun lalu, Pemerintah China telah memutuskan untuk menjadikan logam tanah jarang bahan baku strategis dan melarang pihak asing menambangnya. Penambangan logam tanah jarang pertama kali di wilayang Mongolia, dan kemudian meluas sampai ke Xinjiang yang sangat besar deposit logam tanah jarang. Walau begitu Cina hanya memiliki sekitar 30% cadangan global dari tanah jarang.

Namun China memproduksi ekstrak tanah jarang mencapai 70% produksi dunia. Sebagian bahan tambang logam tanah jarang didapat dari tambang yang mereka miliki di Amerika Utara, Australia, Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Afrika Sub-Sahara, yang dikapalkan ke China untuk diolah. China menguasai 90 pasar ekstrak logam tanah jarang dunia. Tahun ini China tengah meningkatkan kuota penambangan tahunan untuk logam tanah jarang menjadi 132.000 ton atau 10 persen di atas rekor tertinggi pada tahun lalu.

Indonesia.
Indonesia memiliki potensi mineral Logam Tanah Jarang (LTJ) mencapai 1,5 miliar ton. Namun, mineral LTJ tersebut belum dimanfaatkan optimal sebagai barang strategis untuk mendukung kegiatan industri dalam negeri maupun menjadi komoditas ekspor. Survey yang dilakukan Badan Geologi, ada 29 lokasi yang berpotensi mengandung logam tanah jarang. Lokasi tersebut di wilayah Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Utara, Pulau Bintan Riau, Kepulauan Anambas Riau, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.

Inalum mulai tahun 2019 menggandeng BATAN untuk melakukan studi pengolah LTJ tersebut. Dan rencananya tahun depan Pt. Inalum akan membangun industri logam Tanah Jarang yang rencananya akan bermitra dengan China.

Masalah geopolitik
Dunia tidak bisa mengandalkan China untuk menjamin pasokan akan LTJ. Kalau dibiarkan maka China akan jadi diktator Industri dan mengontrol dunia. Mengapa ? karena kebutuhan industri hilir akan LTJ di China sangat besar. Cina telah mendominasi produksi logam tanah jarang sejak 1990-an, sebagian besar didorong oleh dua faktor: harga rendah dan investasi yang didukung negara dalam infrastruktur dan teknologi. Pada tahun 2000-an, Cina hampir sepenuhnya menguasai produksi tanah jarang. Dominasi ini tidak dicapai hanya dengan harga. China juga menggunakan kebijakan industri yang dimulai pada 1980-an untuk mengembangkan keahlian dalam ekstraksi, pemisahan, dan penyempurnaan dari tanah jarang.

Kebijakan industri Cina sebenarnya mencerminkan pendekatan A.S. pada 1950-an dan 1960-an, ketika Laboratorium Ames dan Pusat Informasi Rare-earth (RIC) menggunakan investasi negara untuk mendukung upaya sektor swasta. Sementara dukungan negara menurun dengan cepat di Amerika Serikat (RIC hilang pada tahun 2002), lembaga-lembaga Cina masih terus menguat.

Setelah Cina mendominasi produksi, mereka menggunakan harga diferensial untuk memberi keuntungan bagi produsen hilir domestik dibandingkan ekspor. Harga domestik yang lebih murah, serta ketersediaan SDM keahlian, menjadi magnit menarik investor asing ke Cina membangun industri hilir. Semua industri elektronik raksasa Jepang, Korea, AS, Eropa mendirikan pabrik di China.

China sebagian besar mengendalikan harga, menjaga harga tetap rendah dan membuatnya sulit untuk disaingi. Sudah banyak perusahaan tambang LTJ yang bangkrut akibat ulah China. Seperti contoh, Perusahaan A.S. Molycorp menguasai tambang California Mountain Pass. Molycorp harus mengajukan kebangkrutan ketika harga jatuh. Perusahaan yang berbasis di Kanada yang sekarang memiliki aset sebagian besar telah memindahkan R&D dan proses pemisahan dan penyempurnaan dari Mountain Pass ke Cina. Begitu cara China menyedot penambang membangun pengolahan LTJ di China.

Jepang, dan Austalia berusaha untuk membuka tambang baru. Sebagai antisipasi kalau China mengembargo LTJ. Tapi membuka tambang baru juga memakan waktu dan penuh risiko. Dari tiga belas konsesi tambang di Afrika, misalnya, hanya dua yang berproduksi, tiga telah gagal, dan delapan lainnya masih dalam tahap sangat awal.

Jepang menemukan sumber daya mineral LTJ di dasar laut. Tetapi penambangannya akan sangat mahal dan beresiko. Tapi AS dan Australia terus berupaya mendapatkan pasokan LTJ dari luar China. Pertemuan antara pejabat Pemerintah AS dan Australia telah meresmikan kemitraan yang dimaksudkan untuk meningkatkan pasokan logam tanah jarang dan mineral penting lainnya dari luar China.

Dephan AS dan Badan Logistik Pertahanan, telah meminta kepada Lynas Corp yang berbasis di Malaysia untuk menambah kapasitasnya di Texas. Lynas Corp memiliki tambang di Australia dan pengolahan di Malaysia Timur. Menteri Sumber Daya Australia Matt Canavan menyampaikan lembaga keuangan ekspor di AS dan Australia akan mempertimbangkan langkah-langkah baru untuk membantu mempercepat proyek-proyek tambang LTJ. Yang jelas negara besar di dunia, mulai dari Greenland hingga India, juga telah berupaya mendapatkan sumber pasokan di luar China. Kini pesaing utama China yang memproduksi 30% LTJ dunia adalah Lynas.

Selain China, kekuatan tersembunyi sumber daya LTJ itu adalah Indonesia dan Iran. Kedua negara ini sudah mulai membuka pintu untuk penambangan LTJ. Namun baik Iran maupun Indonesia telah mengeluarkan UU yang mengharuskan pengolahan semua sumber daya mineral dilakukan di dalam negeri sebelum di ekspor.

Umumnya, unsur tanah jarang dijumpai di mineral ikutan, seperti bastnaesit, monasit, xenotim, apatit, dan zirkon. Pada konsentrat nikel, timah, emas, almunium unsur tanah jarang banyak terdapat. Dengan melarang ekspor konsentrat, itu artinya sumber bahan baku ikutan berupa LTJ tidak bisa lagi didapat oleh smelter yang ada di luar negeri.

Dengan demikian, semua industri pengolahan mineral di luar negeri yang membutuhkan bahan baku untuk indusri hilirnya harus membangun smelter di Indonesia. Yang paling agresif melakukan kerjasama pembangunan smelter tambang mineral di Indonesia adalah China.

Di sinilah terjadi pertarungan lobi politik tingkat tinggi antara dua kekuatan, yaitu AS dan China (bersama sekutunya Eropa dan Australia) untuk mendapatkan pengaruh di Indonesia. AS dan Eropa termasuk Jepang, jelas tidak ingin membangun smelter di Indonesia karena mereka ingin menghidupkan industri dalam negerinya. Sementara Jokowi tetap bersikeras. Stop.

Protes Eropa (tentu di belakangnya AS) terhadap larangan ekspor bahan mentah mineral oleh Indonesia adalah bukti bahwa AS sedang menekan Indonesia. Mengapa? AS dan sekutunya tentu tidak mau tergantung dengan China akan kebutuhan LTJ. Kalau AS tidak menguasai sumber daya LTJ selain China, tentu sangat beresiko bagi masa depan industrinya.

Karenanya setelah Jokowi dilantik sebagai presiden tensi politik memanas, khususnya sentimen anti China meluas. China tidak mau tinggal diam. China menawarkan dukungan financial kepada pemerintah Jokowi untuk pembangunan infrastruktur di luar jawa , dan berjanji akan mengembangkan indusri hilir tambang mineral untuk mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.

Dan AS tidak menjanjikan apa apa kecuali mengancam Jokowi melalui kekuatan proxy nya di dalam negeri. Mengapa AS menolak kebijakan larangan ekspor bahan mentah tambang? AS sudah punya pusat industri pengolah LTJ di Malaysia dan Eropa. AS berharap bahan baku tambang LTJ dikirim ke Malaysia dan Eropa. Dan kemudian dieskpor ke AS. Ini memang batu sandungan bagi bangkitnya industri hilir tambang di Indonesia, khususnya LTJ.

Iran agak beruntung. Karena proxy AS di Iran sejak pembunuhan Qasem Soleimani menjadi alasan bagi intel Qud untuk menangkapi mereka. Sehingga program Iran menjadi kekuatan baru di masa depan berkat sumberdaya LTJ tidak mengalami kendala serius dari dalam negeri. Namun hambatan serius datang dari luar. Tahun ini AS mulai head to head dengan Iran. Ketegangan baru terjadi di Iran dengan terbunuhnya Qasem Soleimani. AS sudah mengirim Armada kapal Induk dan 1500 marinir. Perang terbuka mungkin saja terjadi…

Kesimpulan.
AS dan Barat harus menyadari politik hegemoni melalui kekerasan dan embargo sudah bukan jamannya. Kini saatnya collaborate, dan synergy. Sebagaimana China, Barat dan AS harus mau merelokasi industrinya ke Indonesia dan Iran agar terjadi keseimbangan dengan China.

Pada waktu bersamaan China harus mengubah sifat ingin mengontrol industri hilir dengan mematikan pesaing di hulu. Kalau itu terjadi, maka kejayaan bangsa Mongol, Persia, Majapahit, akan mengulang sejarah dunia di era modern, tetapi dengan cara cara yang egaliter dan penuh cinta. Sudah saatnya kita semua sebagai bagian dari penduduk dunia mengutamakan cinta dalam membangun, dan bersaing secara sehat.

Bagi Indonesia, semoga faktor geopolitik ini disadari oleh semua anak bangsa agar tetap bersatu. Jangan sampai kita diadu domba yang pada akhirnya pihak asing yang untung. Yang penting, pengalaman era kejayaan MIGAS di era Soeharto di bawah aneksasi AS (Barat dan sekutunya) yang memaksa kita hanya menjual minyak mentah tanpa kemandirian dibidang kilang BBM, jangan terulang lagi.

Kedepan kita harus belajar dari kesalahan masa lalu dan focus kepada nilai tambah dan kedaulatan terhadap SDA untuk kepentingan rakyat banyak. Karenanya industri pengolahan LTJ adalah mutlak dilakukan di dalam negeri dan termasuk industri hilirnya.

Siapapun jadi presiden setelah Jokowi , platform ini harus jadi pijakan.-

Penyelamatan Ribuan Bayi Prematur

Telah terbit secara Indie buku elektronik dengan judul:
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peminjaman Gratis Inkubator Bayi di Seuruh Nusantara.
R1 ebook Image 2020-05-06 at 11.00.00

Bila berminat silakan kirim melalui email Raldi@inkubator-gratis.org
Sekalian berinfak untuk bayi prematur sebesar 75 K. Ebook akan kami kirim melalui email anda.

Isi buku sebagian bisa dilihat dibawah ini:
DAFTAR ISI
IDE MEMBUAT INKUBATOR BAYI DAN PERKEMBANGANNYA
1. Kalau Bukan Saya Lantas Siapa Lagi 2
2. Pengalaman Membawa Hasil Riset ke Dunia Bisnis 5
3. CSR DTM-FTUI dalam Program IMHERE 16
4. Bayi Pertama Rawatan Inkubator Klinik Bidan Idrawani 20
5. Mengapa Tidak Saya Gratisin Saja Semua ? 27
6. Enam Bulan Kegiatan Pinjam Pakai Inkubator Bayi Gratis 31
7. Maka Kami Beri Nama : Inkubator Grashof 35
8. Donasi Wakaf Inkubator 38
9. Bayi Prematur Sudah Satu Tahun 41
10. Agen Relawan Pertama 44
11. Dua Tahun Kegiatan Peminjaman Gratis Inkubator
(dan Fototerapi) Bayi 48

425 halaman berikut dengan foto dan sebenarnya juga video, walaupun hanya ditunjukkan dengan link-nya saja, karena kebanyakan video sudah diunggah di youtube. Dengan demikian semua orang bisa melihat vlog yg berkaitan dengan artikel didalam buku elektronik ini.

Kisah Penyintas Covid19

Oleh : berniedjonoputro@gmail.com

#BE PROACTIVE:

Saya survivor Covid-19. Saya menjadi PDP no 2300 sekian, dan menjadi PDP Indonesia ke 960 sekian yang dinyatakan sembuh pada 24 April 2020. Nama saya Bernardus Djonoputro. Saya gaptek tidak bisa buat video kekinian, jadi menulis. Mohon maklum apabila terasa terlalu panjang. Dan oleh2 foto terlampir.

Tidak bermaksud untuk menggurui atau mengajarkan apa-apa, melainkan ingin sharing pengalaman misteri Ilahi yang saya alami melalui pergulatan dgn virus ini, mudah-mudahan bisa menjadi bahan masukan pengetahuan praktis bagi kita semua dalam menghadapi badai pandemi yg saat ini masih terus mengintai kita. Mohon maaf apabila banyak cerita saya bernuansa terlalu pribadi, karena sungguh karunia Nya yang Maha Penyembuh telah menyentuh saya dengan kesempatan memanggul salib Nya, dan memberikan kesempatan hidup baru melalui sakit saya.

Menurut saya, inti utama dari usaha melawan Covid-19 adalah, BE PROACTIVE , jangan terlambat. Kita harus didepan si virus, peka akan gejala, dan harus ngotot untuk terus test, check, Rontgen /scan, test, check lagi. Dari pengalaman pribadi melihat teman atau pasien yang saya kenal yang tidak survive, semua hampir memiliki kesamaan. Yaitu salah diagnosa yg terlanjur dibiarkan, terlambat check, atau memiliki riwayat penyakit berat lain nya.

Apalagi dalam statistik pandemic Covid-19, saya merasa masuk kelompok umur rentan, karena umur saya 56 dan bekerja dengan waktu panjang, banyak bepergian dan bertemu dengan sangat banyak orang. Harus pro aktif.

Stress juga adalah pemicu utama merajalela nya virus dalam tubuh kita. Untuk saya, kehilangan teman dekat alm Djuhara Ketua IAI (RIP), dan sorang diri berada di ruang ICU melihat kematian setiap saat, merupakan tekanan stress yang luar biasa.

Berat nya pasien Covid-19 ini adalah suasana kesendirian karena isolasi, menjalani seluruh rasa sakit, masa pengobatan, masa kritis, dan pemulihan dijalani sendiri. Bergumul dengan virus yang jahat dan berat ini, bagi saya sungguh penderitaan sekali, karena orang-orang yang saya cintai dan semua keluarga berada nun jauh di luar sana. Dan lebih berat lagi, perasaan yakin ini pasti penderitaan berat bagi mereka yg saya cintai juga, karena hanya bisa mengantar ke pintu isolasi, dan baru akan bertemu lagi kemudian. Dalam isolasi, sungguh hanya ada saya dan Maha Pencipta saya.

Isolasi membuat pengalaman batin dan spiritual sangat mengemuka dalam pergumulan saya melawan virus ini.

Sebagai latar belakang, saya sehat, cukup fit untuk umur saya karena kebiasaan olah raga serius sejak muda sebagai atlet, dan sampai saat ini masih terus rutin berolah raga dan pola makan sehat. Tidak mempunyai penyakit bawaan apapun. Nah, berat badan saya sejak di duga positif, dalam waktu 3 minggu turun 15kg!

Awal Maret – melihat perkembangan diluar dan anjuran pemerintah, kami sekeluarga memutuskan untuk melakukan distancing, berjaga-jaga. Istri dan mertua (beliau memiliki riwayat sakit jantung) untuk distancing di Bandung. Saya masih harus bekerja di Jakarta, sehingga masih riskan.

Dan betul. Walaupun kami sudah proaktif, ternyata kami harus mengalami terpapar.

20 Mar – tidak enak menelan dan agak demam 37.2. Saya ke dokter saya di Siloam Semanggi, hanya boleh ke IGD. Diperiksa, kata nya radang amandel (tonsil), sementara paru-paru di check pakai stetoskop, menurut dokter tidak ada masalah. Diberi obat radang. Cefixime, Medixon, Theragran, Fluimicil.

25 Mar – radang belum hilang, tanpa demam. Saya memaksa ke RS untuk di cek, dikasih obat yg sama dg antibiotik. Cefixime, Medixon, Theragran, Fluimicil.

Mar 27 – stress, karena berpulang nya alm Djuhara, Ketua IAI. Walau sudah dua bulan tidak jumpa kecuali melalui medsos, alm adalah teman baik berjuang dalam isu isu arsitektur dan perkotaan kontemporer di Indonesia.

Mar 28 – saya meminta istri untuk kembali ke Jakarta, tapi kita tetap hati-hati, dan dia tinggal di penginapan dekat rumah.

Mar 29 – memutuskan proaktif ambil darah untuk ikut Rapid Test di RS Mitra Keluarga Kemayoran.

Mar 30 malam – hasil Rapid Test, negative. Sedikit lega.

Namun, ada yang berbeda hari ini. Malam ini mulai hilang rasa dan penciuman. Bahkan minyak kayu putih dan Vicks yang keras, tidak tercium. Makanan menjadi tawar rasanya. Saya sangat curiga.

Mar 31 – Apr 1 – walaupun hasil test negatif, kami merasa perlu check terus, sehingga ke RS Siloam Semanggi. Kami bahkan memutuskan untuk tinggal di penginapan dekat RS, agar bisa ke dokter atau IGD setiap saat. Hal ini untuk mangatasi, karena dalam protokol Covid-19 kita tidak bisa rawat inap, hanya bisa di RS rujukan, dengan memperlihatkan surat rujukan. Nah, surat rujukan ini sangat sulit didapat, karena kita harus betul-betul bergejala ketika diperiksa di IGD.

Mar 31 – ke Siloam, untuk check demam 37.5. Kembali hanya di terima IGD. Kita ngotot minta ECG dan thorax foto. Ternyata dugaan saya benar, ada flek kabut pneumonia beberapa di paru.

Kami harus ngotot minta semua data dan memaksa untuk dapat SURAT RUJUKAN COVID-19 malam itu, agar bisa punya pegangan untuk ke RS rujukan atau ke Wisma Atlet. Catatan: kita hanya akan di terima kalau punya rujukan.

Virus mulai menyerang keras. Anxiety dan gangguan psikosomatis langsung mendominasi diri saya. Tegang, ketakutan, apriori terhadap sistem kesehatan di luar sana, tidak bisa tidur, meracau.

Malam itu kami mulai keliling2 beberapa RS di Jakarta dan BSD, untuk bisa ketemu ahli paru. Namun tanpa sukses.

1 April- kuasa Tuhan berjalan, memberikan kami jalan untuk bisa di terima di RSPP, melalui kebaikan saudara, teman dan kolega. Kami tidak bisa mendapatkan ambulans dari semua sumber resmi. Maka istri saya harus mengantar sendiri. Malam itu sesuai protokol, diperiksa IGD RSPP. Malam nya langsung masuk ruang isolasi Covid-19 RSPP.

Test scan thorax, menunjukan pneumonia sudah memenuhi paru saya, hanya dalam waktu dua hari sejak rontgen sebelumnya!

3 April schwaab test positif. Rupanya hasil ini memicu stres saya, dan menurunkan kondisi saya.

5 April tengah malam masuk ICU karena kesulitan bernafas. Yang Maha Tahu menuntun tim perawat untuk mengevakuasi saya ke ICU. Saya masuk ICU di Minggu palma subuh, awal dari rangkaian Minggu Suci Paskah.

6 & 7 April kritis, tidak bisa bernafas. Badan sakit semua, dari ujung jari kaki sampai kepala. Semua otot-otot terasa seperti dipaksa kerja, kelelahan luar biasa, demam dan tidak mau makan.

Istri sudah diberitahu bahwa perlu dilakukan tindakan terminal, inkubasi ventilator dll. Pada saat ini saturasi oksigen sudah turun sekali dan tekanan oksigen 60 dan turun terus. Ternyata dokter sudah melihat kesempatan survive saya 50/50…… bahkan kurang.

Sungguh hanya komunikasi spiritual dengan Yesus yang menjadi penguat saya. Karena pengetahuan saya sangat terbatas, yang saya tahu ventilator adalah betul-betul ikhtiar terakhir manusia. Jadi dalam pikiran saya, ventilator tidak alami. Sejak saya masuk ICU, doa-doa saya penuh dengan mohon ampunan, bimbingan dan keselamatan. Saya memohon, biarlah semua berjalan dan berakhir alamiah, dan tidak mau inkubasi buatan.

Hari pertama kritis, saya sempat tidak sadar 4 jam. Tim medis mencoba inkubasi ventilator, melalui operasi inkubasi di tenggorokan saya. Setelah tiga jam tidak berhasil, inkubasi dihentikan. Terima kasih Yesus karena Engkau menentukan yang terbaik.

Oksigen bertekanan terus dimasukan. Kritis hari kedua, seluruh badan sangat sakit, jiwa ini rasanya antara berdoa dan menghilang, terus mendera. Mulut saya dan tenggorokan sakit luar biasa. Seluruh tenaga seperti terkuras habis meregang, nafas amat pendek 1 atau 2 detik dan badan berkeringat sepanjang hari.

Hari ke dua, keadaan masih buruk. Tapi ada satu hal yang berbeda, saya merasa terbangun dari tidur panjang, dan diantara kesakitan tenggorokan bisa merasakan masuk nya oksigen pada setiap tarikan nafas saya. Terima kasih Bapa atas nafas baru ku. Kesempatan hidup baru.

Terima kasih Tuhan Yesus hamba mu bisa merasakan mukjizat mu yang menghidupkan.

Semua protokol di ICU dijalankan termasuk memasang arteries line untuk ambil darah permanen, infus pindah-pindah, dan obat-obatan masuk banyak sekali pagi, siang, malam, baik anti viral drugs avigan yang konon mahal sekali, chloroquine, tapi juga segala macam obat untuk mengurung dan melindungi organ lain, lambung, ginjal, jantung, anti darah tinggi, protein tinggi, vitamin.

9 hari di ICU, tidur hanya bisa satu atau dua jam. Rupanya menurut dokter, imsonia dan sulit tidur terus menerus merupakan khas kondisi pasien Covid. Selain itu bunyi2 mesin yg dipasang pada diri saya, menegangkan. Sangat menguras kekuatan tubuh, mulut pahit dan sakit, makanan yang masuk terasa seperti pasir, otot-otot kaki tangan menghilang seketika menjadi lemas, mata kabur dan nafas tersengal-sengal. Saya memaksa untuk tidak mau dipasang alat kateter buang air besar dan kecil. Tidak alamiah!

Saya meyakini, bahwa sakit ini harus dilawan dengan tetap harus bergerak. Alam dilawan proses alami. Jadi buang air kecil di pispot, dan buang air besar saya paksakan jalan terhuyung-huyung ke toilet dengan membawa infus. Alat laim di copot dulu. Nafas pun tersenggal2 setiap langkah. Ada jendela dimana sinar matahari pagi merasuk ke ICU, saya paksakan untuk berjemur dengan nafas tersenggal-sengal.

Tingkat stress di ICU sangat tinggi, karena pemandangan konstan melihat tetangga2 yang tidak survive harus pulang dalam bungkus plastik dan peti khusus Covid-19. Sungguh hati saya hancur membayangkan keluarga mereka yang tidak pernah melihat dan tidak akan lagi bertemu sejak mengantar ke isolasi. May they all rest in peace.

Hari-hari saya di ICU ketika tidak tidur, diisi doa, dengan mendengarkan piano concerto Chopin di pagi hari, lagu-lagu Queen sepanjang hari. Berbagi rasa dengan para medik dan tim ICU! Gembira membawa semangat.

Kamis Putih, Jumat Agung, keajaiban demi keajaiban, perbaikan demi perbaikan saya rasakan. Saturasi oksigen sudah selalu di 96-98.

12 Apr – hari Minggu Paskah, kebangkitan Yesus Kristus dari mati. Saya diperboleh kan keluar ICU, kembali masuk ke ruang Isolasi Covid-19

Schwaab test masih positif. Sehingga semua obat kecuali avigan dan chloroquine, masih full.

13 Apr – mulai program pemulihan di ruang isolasi. Selama pemulihan, masih belum bisa makan, tapi terus memaksakan diri. Hanya madu, buah-buahan, susu formula yang bisa saya makan/minum. Selama masa isolasi, saya mulai diberikan terapi dengan alat latihan pernafasan. Selain itu saya mulai melakukan gerakan2 ringan dan mandi sebagai exercise.

Latihan nafas saya gabung dengan meditasi, dan menyanyi karaoke lagu2 daerah Batak, Ambon, lagu daerah dll. Ini saya lakukan pagi, siang, sore. Saya rasakan energi positif dan kegembiraan, dan ini sangat membantu kekuatan saya.

18 Apr – dokter mengabarkan schwab test ke 3 hasilnya sudah NEGATIF!

20 Apr – Dilakukan schwab test ke 4. Tim dokter RSPP mengabarkan bahwa saya diijinkan untuk isolasi mandiri, dengan full obat-obatan di preskripsi. Clearance free of Covid-19 akan diberikan setelah test ke 4 Negative (atau 2 kali schwab terakhir negatif).

Sungguh kekuatan dahsyat doa-doa dan support istri, anak2, sahabat, handai taulan sungguh menjadi obat paling mujarab dalam menghadapi kesendirian diisolasi dan mengalahkan virus ini. Terima kasih.

20 April – Tuhan Yesus baik sekali kepada kami sekeluarga. Malam ini saya bisa pulang ke rumah untuk isolasi 3 mingguan.

Virus ini sangat bahaya:
Jadi sebenarnya sejak 20 Maret ke 31Maret (12 hari) gejala sebenarnya sudah terasa, yaitu infeksi tonsil, hilang penciuman dan rasa. Walaupun saya sendiri sudah curiga dan pro aktif, namun semua diagnosa, tidak mengarah ke Covid-19. Ini lah sumber keterlambatan. Ketika gejala mulai lebih nyata, adalah ketika akan memasuki tahap kritis. Hanya dalam hitungan hari pneumonia sudah menguasai paru-paru kita.

Pada saat saya terpapar, rumah sakit kita masih sulit proses administrasi nya, sulit nya mendapat kan test, dan hampir mustahil nya mendapat surat rujukan.

Imunitas awal badan kita, tingkat kebugaran raga dan kebugaran spritual, adalah modal awal yang teramat penting dalam memerangi virus ini dalam tubuh kita. Sangat penting untuk berserah diri, melalui perjalanan spiritual ketika penyakit memburuk. Bagi saya, saya percaya pada kekuatan alam tanpa mengesampingkan keyakinan pencapaian ilmu kedokteran dan kehandalan para tenaga medis.

Saya sebagai survivor, sekarang melakukan rehabilitasi dampak pneumonia dengan latihan jalan, fisik ringan, menyanyi, mendengarkan lagu, dan tentu doa. Bersyukur atas karunia kesempatan saya untuk memanggul salib Nya, dan diberikan nafas baru di Minggu Paskah.

Terima kasih perantaraan Bunda Maria, Santo Yusuf, Santa Clara, Santo Benediktus, dan Santo Josemaria Escriva, yang mengantar doa-doa saya ke pangkuan Nya. Dan istri dan anak2 yang tak henti-henti nya berdoa dan berserah diri.

Kepada Dirut Pertamina Medika RSPP, Dr Fatheema Djan Rahmat, Dr Christiana Linda Wahyudi, dokter paru saya Dr. Rezadi Satyawardhana, , Dr Muh Pasha, Dr Suci, Dr Medi, Dr. Wahyuningsih, para perawat sr Diner, br Fariz, br Bayu, sr Lina, sr Tika, sr Liana, sr Essy, dan perawat2 ICU yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Terima kasih atas segala usaha dan perjuangan teman2 semua dalam tugas berat sebagai frontline bersama pemerintah, dalam menghadapi pandemi ini, dan saya yakin Tuhan Yang Maha Besar akan memberikan berkat Nya pada anda semua.

Kini, dengan doa-doa tak henti dari keluarga, sahabat, handai taulan, semoga saya dapat segera ditunjukan jalan menemukan tugas saya dengan nafas baru ini.

Terlampir oleh2 foto dari isolasi.

BE PROACTIVE!

Amin. Terima kasih Yesus. Berkah dalem. Jakarta 22 April 2020
berniedjonoputro@gmail.com

Kisah Penyintas Covid19

Oleh : berniedjonoputro@gmail.com
Saudara” qu apa kabar, ini ada testimoni dari teman saya Aa sebagai survivor covid, semoga bisa menjadi bahan masukan dan pelajaran bagi kita semua. Tetap semangat dan selalu riang gembira didlm menghadapi covid ini. Hv a nice day all💐

#BE PROACTIVE:

Saya survivor Covid-19. Saya menjadi PDP no 2,300 sekian, dan menjadi PDP Indonesia ke 960 sekian yang dinyatakan sembuh pada 24 April 2020. Nama saya Bernardus Djonoputro. Saya gaptek tidak bisa buat video kekinian, jadi menulis. Mohon maklum apabila terasa terlalu panjang. Dan oleh2 foto terlampir.

Tidak bermaksud untuk menggurui atau mengajarkan apa-apa, melainkan ingin sharing pengalaman misteri Ilahi yang saya alami melalui pergulatan dgn virus ini, mudah-mudahan bisa menjadi bahan masukan pengetahuan praktis bagi kita semua dalam menghadapi badai pandemi yg saat ini masih terus mengintai kita. Mohon maaf apabila banyak cerita saya bernuansa terlalu pribadi, karena sungguh karunia Nya yang Maha Penyembuh telah menyentuh saya dengan kesempatan memanggul salib Nya, dan memberikan kesempatan hidup baru melalui sakit saya.

Menurut saya, inti utama dari usaha melawan Covid-19 adalah, BE PROACTIVE , jangan terlambat. Kita harus didepan si virus, peka akan gejala, dan harus ngotot untuk terus test, check, Rontgen /scan, test, check lagi. Dari pengalaman pribadi melihat teman atau pasien yang saya kenal yang tidak survive, semua hampir memiliki kesamaan. Yaitu salah diagnosa yg terlanjur dibiarkan, terlambat check, atau memiliki riwayat penyakit berat lain nya.

Apalagi dalam statistik pandemic Covid-19, saya merasa masuk kelompok umur rentan, karena umur saya 56 dan bekerja dengan waktu panjang, banyak bepergian dan bertemu dengan sangat banyak orang. Harus pro aktif.

Stress juga adalah pemicu utama merajalela nya virus dalam tubuh kita. Untuk saya, kehilangan teman dekat alm Djuhara Ketua IAI (RIP), dan sorang diri berada di ruang ICU melihat kematian setiap saat, merupakan tekanan stress yang luar biasa.

Berat nya pasien Covid-19 ini adalah suasana kesendirian karena isolasi, menjalani seluruh rasa sakit, masa pengobatan, masa kritis, dan pemulihan dijalani sendiri. Bergumul dengan virus yang jahat dan berat ini, bagi saya sungguh penderitaan sekali, karena orang-orang yang saya cintai dan semua keluarga berada nun jauh di luar sana. Dan lebih berat lagi, perasaan yakin ini pasti penderitaan berat bagi mereka yg saya cintai juga, karena hanya bisa mengantar ke pintu isolasi, dan baru akan bertemu lagi kemudian. Dalam isolasi, sungguh hanya ada saya dan Maha Pencipta saya.

Isolasi membuat pengalaman batin dan spiritual sangat mengemuka dalam pergumulan saya melawan virus ini.

Sebagai latar belakang, saya sehat, cukup fit untuk umur saya karena kebiasaan olah raga serius sejak muda sebagai atlet, dan sampai saat ini masih terus rutin berolah raga dan pola makan sehat. Tidak mempunyai penyakit bawaan apapun. Nah, berat badan saya sejak di duga positif, dalam waktu 3 minggu turun 15kg!

Awal Maret – melihat perkembangan diluar dan anjuran pemerintah, kami sekeluarga memutuskan untuk melakukan distancing, berjaga-jaga. Istri dan mertua (beliau memiliki riwayat sakit jantung) untuk distancing di Bandung. Saya masih harus bekerja di Jakarta, sehingga masih riskan.

Dan betul. Walaupun kami sudah proaktif, ternyata kami harus mengalami terpapar.

20 Mar – tidak enak menelan dan agak demam 37.2. Saya ke dokter saya di Siloam Semanggi, hanya boleh ke IGD. Diperiksa, kata nya radang amandel (tonsil), sementara paru-paru di check pakai stetoskop, menurut dokter tidak ada masalah. Diberi obat radang. Cefixime, Medixon, Theragran, Fluimicil.

25 Mar – radang belum hilang, tanpa demam. Saya memaksa ke RS untuk di cek, dikasih obat yg sama dg antibiotik. Cefixime, Medixon, Theragran, Fluimicil.

Mar 27 – stress, karena berpulang nya alm Djuhara, Ketua IAI. Walau sudah dua bulan tidak jumpa kecuali melalui medsos, alm adalah teman baik berjuang dalam isu isu arsitektur dan perkotaan kontemporer di Indonesia.

Mar 28 – saya meminta istri untuk kembali ke Jakarta, tapi kita tetap hati-hati, dan dia tinggal di penginapan dekat rumah.

Mar 29 – memutuskan proaktif ambil darah untuk ikut Rapid Test di RS Mitra Keluarga Kemayoran.

Mar 30 malam – hasil Rapid Test, negative. Sedikit lega.

Namun, ada yang berbeda hari ini. Malam ini mulai hilang rasa dan penciuman. Bahkan minyak kayu putih dan Vicks yang keras, tidak tercium. Makanan menjadi tawar rasanya. Saya sangat curiga.

Mar 31 – Apr 1 – walaupun hasil test negatif, kami merasa perlu check terus, sehingga ke RS Siloam Semanggi. Kami bahkan memutuskan untuk tinggal di penginapan dekat RS, agar bisa ke dokter atau IGD setiap saat. Hal ini untuk mangatasi, karena dalam protokol Covid-19 kita tidak bisa rawat inap, hanya bisa di RS rujukan, dengan memperlihatkan surat rujukan. Nah, surat rujukan ini sangat sulit didapat, karena kita harus betul-betul bergejala ketika diperiksa di IGD.

Mar 31 – ke Siloam, untuk check demam 37.5. Kembali hanya di terima IGD. Kita ngotot minta ECG dan thorax foto. Ternyata dugaan saya benar, ada flek kabut pneumonia beberapa di paru.

Kami harus ngotot minta semua data dan memaksa untuk dapat SURAT RUJUKAN COVID-19 malam itu, agar bisa punya pegangan untuk ke RS rujukan atau ke Wisma Atlet. Catatan: kita hanya akan di terima kalau punya rujukan.

Virus mulai menyerang keras. Anxiety dan gangguan psikosomatis langsung mendominasi diri saya. Tegang, ketakutan, apriori terhadap sistem kesehatan di luar sana, tidak bisa tidur, meracau.

Malam itu kami mulai keliling2 beberapa RS di Jakarta dan BSD, untuk bisa ketemu ahli paru. Namun tanpa sukses.

1 April- kuasa Tuhan berjalan, memberikan kami jalan untuk bisa di terima di RSPP, melalui kebaikan saudara, teman dan kolega. Kami tidak bisa mendapatkan ambulans dari semua sumber resmi. Maka istri saya harus mengantar sendiri. Malam itu sesuai protokol, diperiksa IGD RSPP. Malam nya langsung masuk ruang isolasi Covid-19 RSPP.

Test scan thorax, menunjukan pneumonia sudah memenuhi paru saya, hanya dalam waktu dua hari sejak rontgen sebelumnya!

3 April schwaab test positif. Rupanya hasil ini memicu stres saya, dan menurunkan kondisi saya.

5 April tengah malam masuk ICU karena kesulitan bernafas. Yang Maha Tahu menuntun tim perawat untuk mengevakuasi saya ke ICU. Saya masuk ICU di Minggu palma subuh, awal dari rangkaian Minggu Suci Paskah.

6 & 7 April kritis, tidak bisa bernafas. Badan sakit semua, dari ujung jari kaki sampai kepala. Semua otot-otot terasa seperti dipaksa kerja, kelelahan luar biasa, demam dan tidak mau makan.

Istri sudah diberitahu bahwa perlu dilakukan tindakan terminal, inkubasi ventilator dll. Pada saat ini saturasi oksigen sudah turun sekali dan tekanan oksigen 60 dan turun terus. Ternyata dokter sudah melihat kesempatan survive saya 50/50…… bahkan kurang.

Sungguh hanya komunikasi spiritual dengan Yesus yang menjadi penguat saya. Karena pengetahuan saya sangat terbatas, yang saya tahu ventilator adalah betul-betul ikhtiar terakhir manusia. Jadi dalam pikiran saya, ventilator tidak alami. Sejak saya masuk ICU, doa-doa saya penuh dengan mohon ampunan, bimbingan dan keselamatan. Saya memohon, biarlah semua berjalan dan berakhir alamiah, dan tidak mau inkubasi buatan.

Hari pertama kritis, saya sempat tidak sadar 4 jam. Tim medis mencoba inkubasi ventilator, melalui operasi inkubasi di tenggorokan saya. Setelah tiga jam tidak berhasil, inkubasi dihentikan. Terima kasih Yesus karena Engkau menentukan yang terbaik.

Oksigen bertekanan terus dimasukan. Kritis hari kedua, seluruh badan sangat sakit, jiwa ini rasanya antara berdoa dan menghilang, terus mendera. Mulut saya dan tenggorokan sakit luar biasa. Seluruh tenaga seperti terkuras habis meregang, nafas amat pendek 1 atau 2 detik dan badan berkeringat sepanjang hari.

Hari ke dua, keadaan masih buruk. Tapi ada satu hal yang berbeda, saya merasa terbangun dari tidur panjang, dan diantara kesakitan tenggorokan bisa merasakan masuk nya oksigen pada setiap tarikan nafas saya. Terima kasih Bapa atas nafas baru ku. Kesempatan hidup baru.

Terima kasih Tuhan Yesus hamba mu bisa merasakan mukjizat mu yang menghidupkan.

Semua protokol di ICU dijalankan termasuk memasang arteries line untuk ambil darah permanen, infus pindah-pindah, dan obat-obatan masuk banyak sekali pagi, siang, malam, baik anti viral drugs avigan yang konon mahal sekali, chloroquine, tapi juga segala macam obat untuk mengurung dan melindungi organ lain, lambung, ginjal, jantung, anti darah tinggi, protein tinggi, vitamin.

9 hari di ICU, tidur hanya bisa satu atau dua jam. Rupanya menurut dokter, imsonia dan sulit tidur terus menerus merupakan khas kondisi pasien Covid. Selain itu bunyi2 mesin yg dipasang pada diri saya, menegangkan. Sangat menguras kekuatan tubuh, mulut pahit dan sakit, makanan yang masuk terasa seperti pasir, otot-otot kaki tangan menghilang seketika menjadi lemas, mata kabur dan nafas tersengal-sengal. Saya memaksa untuk tidak mau dipasang alat kateter buang air besar dan kecil. Tidak alamiah!

Saya meyakini, bahwa sakit ini harus dilawan dengan tetap harus bergerak. Alam dilawan proses alami. Jadi buang air kecil di pispot, dan buang air besar saya paksakan jalan terhuyung-huyung ke toilet dengan membawa infus. Alat laim di copot dulu. Nafas pun tersenggal2 setiap langkah. Ada jendela dimana sinar matahari pagi merasuk ke ICU, saya paksakan untuk berjemur dengan nafas tersenggal-sengal.

Tingkat stress di ICU sangat tinggi, karena pemandangan konstan melihat tetangga2 yang tidak survive harus pulang dalam bungkus plastik dan peti khusus Covid-19. Sungguh hati saya hancur membayangkan keluarga mereka yang tidak pernah melihat dan tidak akan lagi bertemu sejak mengantar ke isolasi. May they all rest in peace.

Hari-hari saya di ICU ketika tidak tidur, diisi doa, dengan mendengarkan piano concerto Chopin di pagi hari, lagu-lagu Queen sepanjang hari. Berbagi rasa dengan para medik dan tim ICU! Gembira membawa semangat.

Kamis Putih, Jumat Agung, keajaiban demi keajaiban, perbaikan demi perbaikan saya rasakan. Saturasi oksigen sudah selalu di 96-98.

12 Apr – hari Minggu Paskah, kebangkitan Yesus Kristus dari mati. Saya diperboleh kan keluar ICU, kembali masuk ke ruang Isolasi Covid-19

Schwaab test masih positif. Sehingga semua obat kecuali avigan dan chloroquine, masih full.

13 Apr – mulai program pemulihan di ruang isolasi. Selama pemulihan, masih belum bisa makan, tapi terus memaksakan diri. Hanya madu, buah-buahan, susu formula yang bisa saya makan/minum. Selama masa isolasi, saya mulai diberikan terapi dengan alat latihan pernafasan. Selain itu saya mulai melakukan gerakan2 ringan dan mandi sebagai exercise.

Latihan nafas saya gabung dengan meditasi, dan menyanyi karaoke lagu2 daerah Batak, Ambon, lagu daerah dll. Ini saya lakukan pagi, siang, sore. Saya rasakan energi positif dan kegembiraan, dan ini sangat membantu kekuatan saya.

18 Apr – dokter mengabarkan schwab test ke 3 hasilnya sudah NEGATIF!

20 Apr – Dilakukan schwab test ke 4. Tim dokter RSPP mengabarkan bahwa saya diijinkan untuk isolasi mandiri, dengan full obat-obatan di preskripsi. Clearance free of Covid-19 akan diberikan setelah test ke 4 Negative (atau 2 kali schwab terakhir negatif).

Sungguh kekuatan dahsyat doa-doa dan support istri, anak2, sahabat, handai taulan sungguh menjadi obat paling mujarab dalam menghadapi kesendirian diisolasi dan mengalahkan virus ini. Terima kasih.

20 April – Tuhan Yesus baik sekali kepada kami sekeluarga. Malam ini saya bisa pulang ke rumah untuk isolasi 3 mingguan.

Virus ini sangat bahaya:
Jadi sebenarnya sejak 20 Maret ke 31Maret (12 hari) gejala sebenarnya sudah terasa, yaitu infeksi tonsil, hilang penciuman dan rasa. Walaupun saya sendiri sudah curiga dan pro aktif, namun semua diagnosa, tidak mengarah ke Covid-19. Ini lah sumber keterlambatan. Ketika gejala mulai lebih nyata, adalah ketika akan memasuki tahap kritis. Hanya dalam hitungan hari pneumonia sudah menguasai paru-paru kita.

Pada saat saya terpapar, rumah sakit kita masih sulit proses administrasi nya, sulit nya mendapat kan test, dan hampir mustahil nya mendapat surat rujukan.

Imunitas awal badan kita, tingkat kebugaran raga dan kebugaran spritual, adalah modal awal yang teramat penting dalam memerangi virus ini dalam tubuh kita. Sangat penting untuk berserah diri, melalui perjalanan spiritual ketika penyakit memburuk. Bagi saya, saya percaya pada kekuatan alam tanpa mengesampingkan keyakinan pencapaian ilmu kedokteran dan kehandalan para tenaga medis.

Saya sebagai survivor, sekarang melakukan rehabilitasi dampak pneumonia dengan latihan jalan, fisik ringan, menyanyi, mendengarkan lagu, dan tentu doa. Bersyukur atas karunia kesempatan saya untuk memanggul salib Nya, dan diberikan nafas baru di Minggu Paskah.

Terima kasih perantaraan Bunda Maria, Santo Yusuf, Santa Clara, Santo Benediktus, dan Santo Josemaria Escriva, yang mengantar doa-doa saya ke pangkuan Nya. Dan istri dan anak2 yang tak henti-henti nya berdoa dan berserah diri.

Kepada Dirut Pertamina Medika RSPP, Dr Fatheema Djan Rahmat, Dr Christiana Linda Wahyudi, dokter paru saya Dr. Rezadi Satyawardhana, , Dr Muh Pasha, Dr Suci, Dr Medi, Dr. Wahyuningsih, para perawat sr Diner, br Fariz, br Bayu, sr Lina, sr Tika, sr Liana, sr Essy, dan perawat2 ICU yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Terima kasih atas segala usaha dan perjuangan teman2 semua dalam tugas berat sebagai frontline bersama pemerintah, dalam menghadapi pandemi ini, dan saya yakin Tuhan Yang Maha Besar akan memberikan berkat Nya pada anda semua.

Kini, dengan doa-doa tak henti dari keluarga, sahabat, handai taulan, semoga saya dapat segera ditunjukan jalan menemukan tugas saya dengan nafas baru ini.

Terlampir oleh2 foto dari isolasi.

BE PROACTIVE!

Amin. Terima kasih Yesus. Berkah dalem. Jakarta 22 April 2020
berniedjonoputro@gmail.com

Listrik PLN Padam

Listrik mati Jakarta dan Jawa Barat. Tentu heboh puluhan juta orang kena dampaknya karena kehidupan mereka sudah sangat tergantung pada pasokan listrik PLN. Pelaksana Tugas Dirut yang baru seminggu yg baru seminggu menduduki jabatannya terjun langsung menangani persoalan besar ini, tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Dalam waktu 9 s/d 10 jam masalah teratasi.. Kepemimpinan seseorang terlihat atau diuji justru pada saat terjadi persoalan besar. Tentu banyak hikmah yg bisa kita ambil dari musibah ini. Kita doakan selanjutnya PLN bisa sukses dan lancar seperti PT KIA itu Kereta Api. Semoga tidak ada lagi korupsi di jajaran pimpinan maupun manajer menengah sampai kebawah. Pentingnya energi listrik ini karena tanpanya mustahil kita bisa membangun negara dan bangsa ini. Atau listrik PLN ini merupakan tulang punggung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Berikut tanggapan plt dirut PLN berkaitan dg listrik padam se Jawa-barat dan DKI.

 

Plt Dirut
Hari ini pertama tama kami atas nama direksi PT PLN Persero, saya selaku Plt Dirut memohon maaf yang seluas luasnya kepada seluruh pelanggan PLN yang telah mengalami
4 Agustus 2019 terkait dengan pemadaman sejak pukul 11.45
Izinkan saya sampaikan informasi berkaitan dengan gangguan

11.45 detik 27, pada saluran udara Ungaran terjadi gangguan pada sirkuit 1, kemudian disusul gangguan sirkuit kedua. Akibatnya di menit 48 detik ke 11, menyebabkan jaringan sutp Depok Tasik mengalami gangguan.

Inilah merupakan awal dari terjadinya pemadaman di sistem Jawa barat Banten dan DKI Jakarta

Pada saat 11.45 detik ke 27 saat itu Jawa tengah normal, hanya Brebes saja, tapi Brebes sebenarnya masuk dalam sistem Jawa Barat.

11.48 Jabar DKI Banten off
Kami manajemen PLN memimpin langsung dan mengawal langsung proses recovery. Dari sini kita bisa memantau bagaimana pasokan listrik dari timur ke barat untuk mendukung pasokan.

Pukul 16.27 Alhamdulillah listrik dari Jatim masuk ke Saguling dan cireta,
PLTA Cireta dan Saguling berfungsi sebagai menstabilkan aliran
Kita tunggu masuk ke Cibinong dan Depok, Alhamdulillah 16.27 pasokan masuk ke Gardu gandul.

Mudah mudahan berjalan lancar proses recovery yang dilakukan rekan rekan ini.

Setelah dari gandul ini, rencananya adalah akan memasok ke suralaya dan muara karang. Kalau ke suralaya nanti akan melewati legok, Balaraja, Suryalaya. Ini akan memulihkan secara total
Tetapi di muara karang ini kami prioritaskan karena untuk DKI Jakarta.

Proses di muara karang ini PLTGU cepat sekali bisa masuk ke sistem, artinya bisa cepat, tapi perlu waktu untuk perjalanan, Musdah mudahan sistem DKI Jakarta kalau baik dan lancar, kira kira 3 jam akan bisa pulih DKI Jakarta
Dan Banten Jawa barat akan dipasok dari suralaya, kemudian akan membebani ibt ibt kemudian ke pelanggan.

Nah penormalan pelanggan memang masih lama, bisa 4-5 jam lagi. Mudah mudahan tidak lewat sampai pukul 00.00 ya. Kami berupaya seoptimal mungkin.

Ini jadi proses improvement, banyak hal yang harus kita improve, mana yang masih lemah dsb, kami serius menangani perbaikannya. Kami mohon dukungan rekan rekan semua, dan keikhlasan dari para pelanggan.
Hari ini kita juga sulit berkomunikasi. Jadi kami mohon maaf.

Kanker tidak bisa sembuh dengan operasi dan kemoterapi

Postingan Soal Kanker Menurut Makoto Kondo, Kemoterapi Itu Sangat Beracun
npid-pass.com
Makoto Kondo

TRIBUNSTYLE.COM – Akhir-akhir ini sering tersiar berita soal orang-orang yang terkena kanker.
Mulai dari mereka yang terkena kanker serviks, kanker payudara, kanker otak, hingga yang cerita viral kemarin soal kanker lidah. Penyakit ini seperti bom waktu, kita tidak pernah tahu akan meledak dimana dan seperti apa.

Pasien yang terkena kanker sudah melakukan berbagai pengobatan tapi hasilnya tidak memuaskan.
• Kanker juga menyerang dengan tidak pandang bulu, di berbagai orang di segala umur.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara kita untuk mencegah penyakit kanker ini terjadi pada diri kita. Menurut pendapat medis pada umumnya kita harus menjaga pola hidup yang sehat. Tapi jika sudah terkena kanker apa yang medis akan katakan?
Seorang ahli kanker asal Jepang, Makoto Kondo berani menyatakan pandangan medis yang tidak berani diungkapkan dokter-dokter lain soal kanker.
Paradigma mengenai kanker menurut Makoto Kondo
Paradigma mengenai kanker menurut Makoto Kondo (Facebook)
Pendapat Makoto Kondo soal kanker ini menjadi viral padahal baru diunggah pada 10 Agustus 2017.
Sejauh ini saat diakses Tribun Style (14/8) postingan itu telah mendapatkan lebih dari 14 ribu emoji dan 47 ribu share.
Pendapat Makoto Kondo ini diunggah oleh pengguna Facebook bernama Nur Ngaini:
“LAYAK DIRENUNGKAN.
Makoto Kondo, ahli kanker terkenal di Jepang.
Dia dosen radiologi di Keio University, dg pngalaman lbh dari 40 thn praktek kedokteran, dia berani menyatakan pandangan medis yang tidak berani diungkapkan dokter2 lain.
Ia lulusan Fakultas Kedokteran dari Universitas Keio, Jepang, kemudian melanjutkan studi di Amerika Serikat dan meraih gelar doktor.
Prestasinya mndapatkan penghargaan “Kikuchi Kan ke-60” pd thn 2012 (pemenang adalah tokoh yg berkontribusi besar thdap budaya Jepang).
Makoto Kondo
Makoto Kondo (npid-pass.com)
Berikut bbrpa nasihatnya:
1. Yang menakutkan itu bukan kanker, tetapi “pengobatannya”. Mengapa ada orang yang semula energik, lantas menjadi lemah setelah terserang kanker ? Hal ini dikarenakan mereka tlh menjalani proses “pengobatan kanker”.
Selama “tidak mengobati kanker”, maka penderita bisa menjaga pikirannya secara jelas & sadar, sampai pada detik2 terakhir hidupnya. Jika ditangani secara tepat, maka tubuh dapat bergerak bebas leluasa.
Banyak kanker yang tidak memicu rasa sakit, tapi jika benar2 sakit atau nyeri, itu bisa dikontrol.
Jika Anda tidak ada gejala sakit, nyaman2 aja, tetap berselera (makan), tapi dlm pemeriksaan medis terdeteksi kanker, maka “kanker” ini dipastikan adalah “pseudo kanker (kanker palsu/semu)”.
Dg hanya mengandalkan pencitraan Sinar X utk mendeteksi kanker payudara, 99%-nya juga berupa pseudo kanker, tp sebagian besar penderita tetap saja akan menjalani mastektomi (operasi pengangkatan payudara), disarankan sebaiknya berhati-hati.
2. Lebih dini menemukan kanker juga percuma.
Karena sejak lahirnya sel-sel induk kanker, masa kanker merenggut nyawa seseorang itu telah pasti. Bila ditemukan lebih awal, mk “waktu bertahan hidup” jadi lebih lama.
Jadi, kita harus melihat “tingkat kelangsungan hidup dlm 10 thn”, baru bisa menntukn penderita bs disembuhkn ato tidak.
3. Operasi adalah cedera serius buatan (manusia). Setelah operasi, fisik kita akan menurun drastis, amat rentan terinfeksi, bahkan bs meninggalkan sequela yang sulit disembuhkan.
Meninggal di meja operasi juga biasa terjadi. Jika dokter menganjurkan Anda untuk operasi, maka diprtimbangkan dg rinci, efek seusai operasi.
Komunitas medis mengatakan : “Begitu operasi dilakukan, maka sel-sel kanker akan murka”.
Karena operasi akan meninggalkan bekas luka, dan bekas luka itu merusak sel-sel normal, shg sel-sel kanker dalam darah akan meresap ke dalam, mempercepat pembiakan & mnyebar kmana-mana.
4. Kemoterapi itu sangat beracun.
Kanker yg bisa disembuhkan secara kemoterapi hanya ada 4 macam: leukemia akut, limfoma ganas, kanker testis, kanker koriokarsinoma. Bbrpa jenis kanker ini hanya sktar 10% dari semua jenis kanker.
Apakah kemoterapi dapat memperpanjang hidup penderita, masih harus dibuktikan lebih lanjut.
Racun obat itu sangat keras, dapat berefek samping yg serius. Semakin tinggi usia, dan semakin lama waktu merokok, maka toksisitas kemoterapi akan tampak lebih jelas.
5. Sebesar 90% dari penyakit kanker, terlepas diobati tidak, masa bertahan hidupnya sama.
Bgaimnapun mutahirnya perkembangan medis, kanker yg sebenarnya itu mustahil bs dismbuhkan dg hanya mengandalkan tenaga manusia.
Ttg kesaksian2 tentang “sembuh secara ajaib”, “kanker lenyap tak berbekas”, sebgn besar berhubungan dgn pseudo kanker ato kanker semu.
“Pseudo kanker” sama seperti jerawat, abaikan saja, karena secara alami akan hilang sendiri. Namun, para dokter justru mempropagandakan melalui media cetak atau eletronik dg kata-kata promosi “kami tlh brhasil menyembuhkan kanker.”
6. Meskipun dokter telah memastikan bahwa Anda terserang kanker, jika Anda tidak menderita krna penyakit itu, maka lebih baik menunggu sambil mengamati.
Tapi, jika memang Anda benar2 ingin mengobatinya, maka coba Anda prtimbangkan dulu apakah diagnosis dokter itu benar.
7. Operasi berjalan sukses ≠ kanker berhasil disembuhkan. Sekalipun operasi brjalan smpurna, namun kanker padat yg sesungguhnya itu juga pasti akan kambuh.
8. Makin “canggih” proses terapi, semakin harus Anda waspadai.
Banyak teknologi yg masih dalam tahap percobaan, tapi begitu dibilang “canggih”, penderita akan patuh saja ibarat kerbau dicocok hidungnya. Intinya, lebih baik Anda berhati-hati dengan terapi yang disertai kata “canggih” itu.
9. Metode pemeriksaan melalui pancaran sinar-X 360 ° secara keseluruhan, mengambil gambar cross-sectional (potong –lintang) bagian dalam tubuh (pasien).
Dosis radiasi sekali periksa CT Scan itu setara dengan 200 – 300 kalinya sinar X atau radiography normal! Dan dosis radiasi sekali periksa CT Scan itu bs memicu trjadinya kanker.
10. Memperkuat sistem kekebalan tubuh tidak bermanfaat utk pencegahan & pengobatan kanker, bahkan sama sekali tidak efektif.
Mengapa? Karena tugas sel kekebalan tubuh adalah menyerang benda asing dari luar, sementara sel2 kanker itu terbentuk karena mutasi sel kanker dari dalam tubuh itu sendiri.
Sistem kekebalan tubuh manusia tidak akan menganggap sel kanker sebagai musuh.
Mengapa kanker dapat tumbuh hingga 1 cm diameternya, karena sel-sel kekebalan tidak menganggap sel kanker sbg musuh. Inilah bukti tak terbantahkan mengapa sistem kekebalan tubuh tdk dpt membunuh sel kanker.
Dokter Makoto Kondo
Dokter Makoto Kondo (npid-pass.com)
Apa yg sebaiknya kita lakukan ?
Lupakan kanker, tidak perlu operasi, jangan menjalani proses radioterapi atau terapi radiasi, apalagi kemoterapi, jangan pernah lakukan!
Saat badan mulai tidak nyaman, baru pikirkan cara meringankan rasa sakit itu. Dengan begitu, bisa nyaman & rileks memperpanjang usia hidup.
Jika dokter tidak menjelaskan, maka sebaiknya jangan tanya lebih lanjut, karena tak seorang pun yg tahu Anda bs hidup brpa lama.
Tidak peduli apakah itu kanker atau penyakit lain, semua perlu ditangani oleh dokter terkait.
Namun, pasien tidak perlu menyerahkan sepenuhnya kepada dokter terkait keputusan menentukan pengobatan, dan dokter jg tdk berhak memberi perintah seenaknya thdap pasien.
Kita bisa belajar dari batu-batu yg terus bergulir.
Asal tahu saja, batu yang terus bergulir tidak akan ditumbuhi lumut. Selama kita banyak menggerakkan anggota tubuh, selalu mengaktifkan otak (berpikir), maka tubuh kita tidak akan berkarat.
Selain itu, selama kita bisa membuat rasa (emosi) menjadi lebih berisi setiap hari melewati suka-duka, sedih-ceria, maka kelima indera kita (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, peraba) tidak akan menjadi diam/lamban (pikiran atau tindakan/respon).
Jauhi hal-hal yang tidak menyenangkan, hargai dan syukuri nikmat dari kehidupan kita.
Banyak berjalan, darah akan mengalir ke segenap anggota tubuh, tidak akan tinggal/diam di bagian bawah anggota tubuh, mk tekanan darah akan relatif stabil.
Tertawa lepas bs mmbantu menggerakkan otot wajah & sekat rongga badan, sehingga pernapasan akan menjadi lebih dalam, sirkulasi darah juga akan lebih baik, shg tubuh juga akan terasa hangat.
Perbanyak nikmati makanan lezat, selalu melakukan hal-hal yang kita sukai, dengan begitu bisa membuat suasana hati menjadi ceria, tak perlu stress, membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak serotonin, dopamin, endorfin, meningkatkan keinginan dan suasana hati ceria, shg hidup mnjd lbih ceria.

Dari pengalaman, selama bisa menjaga suasana hati tetap ceria, niscaya akan lupa rasa tdk nyaman/sakit & kanker pun tidak akan menjadi lbh parah.
Dewasa ini, banyak yang meninggal karena kanker.
Hari ini, nasib malang tampaknya menimpa orang lain, tapi besok bisa saja terjadi pada kita, siapa tahu?
Setiap orang hanya bisa menjaga kesehatan masing-masing.
Berbagilah dg kerabat dan teman-teman.
Mulailah lakukan gaya hidup sehat, hadapi hari-hari dengan ceria, inilah resep terbaik utk pencegahan kanker !!!”
Salah satu netizen ada yang berkomentar seperti ini:
“Setuju bangedddd soalnya saya salah 1 penderita tumor jinak yg sdh di Oprasi yg bs jadi ke arah kanker tp saya yakinkan diri saya jaga pola makan sehat n always happy itu kuncinya..” tulis seorang netizen.
(TribunStyle.com/Rifan Aditya)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Viral! Postingan Soal Kanker Menurut Makoto Kondo, Katanya Kemoterapi Itu Sangat Beracun, http://style.tribunnews.com/2017/08/14/viral-postingan-soal-kanker-menurut-makoto-kondo-katanya-kemoterapi-itu-sangat-beracun?page=all.
Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Diah Ana Pratiwi

UAS PTM 2018

UAS PTM  07Des 2018

Teks ini adalah soal Ujian Akhir Semester bagi mhs Reguler mata kuliah Pengantar Teknik Mesin 2018, Fak Teknik UI. Dosen : Raldi A. Koestoer

Tuliskan di bagian atas hal pertama lembar jawaban anda, Nama, NPM, Email, Nomor HP/WA, Nomor group.

Tugas UAS ini dikerjakan di rumah secara individual, boleh buka buku, buka catatan, buka akses internet. Dilarang keras copy/paste.

Diposting di blog tanggal 06 Des jam 20.00. Dikumpul langsung ke kord kelas (Raihan dan Wahyu), dari masing2 anggota tanpa mel ketua group. Selanjutnya kord meringkas file (di Zip) jadi satu, dan mengirim filezip ke dosen mel email koestoer@eng.ui.ac.id dan (sebagai cadangan raldi.koestoer@gmail.com), tanggal 09 Des 2018 (Ahad) jam 19.00, berarti dari mhs ke kordinator 1 jam sebelumnya atau jam 18.00. Kerjakan semua dengan MSWord 12 pt 1,5 spasi jenis huruf TMR dan/atau Arial. Mereka yg terlambat mengumpulkan, tidak akan diperiksa.

Soal SATU (10%)

Sampaikanlah pendapat anda (0,5-1 hal) tentang kuliah Pengantar Teknik Mesin setelah menyelesaikan kuliahnya selama satu semester ini.

Soal  DUA (40%).

  1. Jelaskan beberapa istilah dalam – strength of material-  berikut: 1) Stress 2) Strain 3) Modulus of Elasticity 4) Tensile 5) Compressive stress 6) Ductile dan Brittle 7)Stiffness 8) Durability 9)Buckling 10) Center of Gravity
  2. Gambar dan jelaskan (eksplor lebih dalam) mengenai diagram Stress-Strain dari material Metal. Termasuk didalamnya beberpa titik penting yg menunjukkan kekuatan material itu terhadap beban Tarik dan geser. Petunjuk, ingatlah akan titik-titik penting P-E-Y-U-B.

Soal  TIGA (40%).

Anda telah mempelajari system pendinginan refrigerasi yang sederhana untuk rumahan, ingat prinsip – magic square of cooling system -. Untuk system yang lebih besar atau sentral, metodenya sedikit berbeda walau prinsipnya sama. Agar supaya system besar lebih efisien maka sentral tata-udara gedung tinggi menggunakan mesin pendingin yg disebut CHILLER yg gunanya utk mendinginkan air s/d 3-5 dgC.

  1. Jelaskanlah prinsip pendinginan refrijerasi seperti apa yg anda dapatkan dalam kuliah dengan – magic square of cooling system -.
  2. Jelaskan fungsi dan prinsip kerja dari unit Chiller ini, gunakanlah gambar atau ilustrasi skematik.
  3. Jelaskan dengan menggunakan kata-kata anda sendiri, fungsi dan prinsip kerja dari beberapa peralatan EQUIP dibawah ini. Namun sebelum itu lihat dulu, no mhs anda, bila digit akhir 0-3 (EQUIP= Pendingin kotak mayat). Digit 4-6 (EQUIP=Coldstorage). Digit 7-9 (EQUIP=Pendinginan daging, softdrink, sayur dll di Hypermarket).
  4. Jelaskan dengan gambar skematis prinsip kerja dan fungsi dari sebuah condenser utk system Pendinginan Refrijerasi.

Soal EMPAT (10%).

Bayangkan 15 tahun lagi anda jadi Teknopreneur, bersama bbrp teman seangkatan membuat usaha bersama dengan membentuk UKM (start-up) manufaktur industry kecil dengan modal patungan. Jelaskan dalam essay 1 halaman tentang pengembangan usaha anda. Apa-apa saja yg harus dilakukan. Terutama dalam beberapa hal penting dibawah ini:

  1. Usaha manufaktur atau produksi apa yg akan anda buat dana apa alasannya memproduksi barang itu b) Darimana permodalan akan anda dapatkan. c) Dengan siapa anda harus bekerjasama agar usaha dapat cepat maju. d) Bagaimana menangani masalah SDM (Sumber Daya Manusia).

SELAMAT BEKERJA.-

Bayi Prematur Kembar Tiga

Inkubator UI, kembali menolong bayi kembar 3 (triplet), kali ini untuk yg ke 14 kalinya (Jadi 14×3 bayi). 12 diantaranya di Jabodetabek dan 2 triplet di luar jabodetabek sejak 2012. Mohon doa anda semua, semoga bayi2 ini segera sehat. Berat Bayi : 1.34-1.46-1.64 Ayah bayi sdr AK (Depok). Kontak SMS center 0856 5931 2070. Catatan: hanya kami tim Inkubator UI yg punya inkubator bayi kembar spt yg ada di foto.

 

Image may contain: one or more people and baby

Pesan dari kel bayi: Terimakasih tim inkubator UI dan YBpi.. Ketiga bayi kami sudah pulang kerumah..sekali lagi saya dan keluarga mengucapkan terimakasih banyak.. Untuk tim inkubator UI dan YBpi atas peminjaman inkubator gratisnya..

Firman Ansori Subhanallah.. terimakasih banyak Prof.. triplet kami yang di lembang juga Prof bantu dan sengaja Prof dan tim datang langsung ke rumah.. budi baik Prof tidak akan pernah kami lupa.. semoga Prof senantiasa diberikan perlindungan dan kesehatan, semua kebaikan dilipat gandakan pahalanya.. Aamiin

Manage

Reply1h

Raldi Artono Koestoer Firman Ansori pak Firman apa kabar sekeluarga, semoga semua dalam lindungan Allah SWT.. Coba dong kirim foto bayi tripletnya.. duh sdh umur brp skrg ?

Manage

Reply47mEdited

Firman Ansori Alhamdulilah kabar baik Prof Raldi Artono Koestoer kami sekeluarga.. triplets skg sudah besar.. sudah 4 tahun 3 bulan.. bnyak fotonya di facebook Prof.. Insya Allah bs silaturahmi lg, saya sekeluarga gantian bs kesana

Manage

Reply43m

Raldi Artono Koestoer Firman Ansori Kami ikut berbahagia… semoga sehat semua dan selalu dalam lindungan Allah SWT…