Anak milenial jaman Now, mungkin gak ngerti istilah balak enam. Ini istilah biasa didengungkan oeh orang tua yang dulunya waktu remaja sampai usia muda suka main GAPLE. Kartunya mulai dari balak kosong, artinya tidak ada bundernya sampai kartu paling gede yaitu dua sisi masing-masing2 ada poin bunder 6 satu sisi dan 6 disisi lain. Jadi kalau dihisab (dihitung) jadi 12. Namun balak enam saya ini adalah usia atau umur yang sudah mencapai 66 tahun.
Jadi ngapain aja saya selama pandemi Covid-19 ini ?
WAktu awal sih agak keder juga, terutama karena tiba2 tgl 15 Maret UI mengumumkan semua kegiatan belajar mengajar harus dari rumah, istilahna PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Mau gak mau segala sesuatu harus berubah, dalam kondisi bingung dosen tua ini punya akal jitu. Jadi karena kami sehari-hari sudah bekerja dengan kompak dalam Tim Inkubator UI dimana salah satu membernya bertugas di bidang IT, maka saya minta tolonglah sama dia untuk selalu bantuin saya kalo memberi kuliah PJJ. Si Juan ini dengan sigap mengambil peran selalu sebagai moderator atau organiser dalam semua mata kuliah saya bahkan termasuk juga online konsultasi untuk tugas Merancang S1, tugas skripsi S1, Konsul S2 dan S3, termasuk juga meeting strategis tim Inkubator.
Begitulah kejadiannya sehingga lancarlah semua kuliah saya, sekalipun sebenarnya saya tidak menguasai dengan baik Zoom meeting ataupun MS-Teams yang sering digunakan oleh semua pihak untuk online teaching, dan video-conference.
Selanjutnya karena berada dirumah terus, dan hanya sekali2 saja keluar rumah waktu minggu2 pertama nganter anak tiap hari untuk kerja di Serpong (Taman Tekno) atau nganter istri ke Super-Market, saya ada waktu untuk olahraga baik senam atau jalan pagi 1/2 sampai satu jam. Herannya koq saya merasa lebih senang begini ya… Lebih santai kayanya. Mungkin nanti setelah pandemi ini terselesaikan saya hanya akan masuk kantor seminggu 2 atau 3 hari saja. Ternyata saya ini ‘orang rumahan’ banget. Malah istri lebih sering pergi ngantor walau tidak seminggu penuh. BTW istri sudah kepala enam juga lho… Teman seangkatan saya yang kerja profesional kebanyakan sudah pensiun. Bahkan yang diperpanjang usia kerjanya pun sudah pensiun dan banyak berada di rumah saja. Begitulah sehingga WAG kami isinya hanya selamat pagi assww doa2 agar sehat, dan kalo ada yang wafat… panjang banget duka cita dan doanya gak brenti2. Sekali2 ada ujaran kebencian dari satu pihak, utamanya memaki-maki bangsa atau negara lain asal pandemi covid.
Diawal PSBB (lockdown ala Indonesia) ini saya ikut mendisain BDC-04 (Bilik Disinfeksi Cepat) buatan alumni FTUI yang – as per minggu lalu – sudah di distribusi ke 40 Rumah Sakit sejabodetabek. Tentu saja yang namanya saya mendisain itu cuma coret2an tangan saja, bahkan dikertas bekas pakai yang sudah terbagi dua. Saya foto dan kirim ke member yang lebih muda. Merekalah yg kemudian menyempurnakan dengan gambar yg dibuat dg program CAD atau Inventor. Prototipe pertama masih agak kacau, produk itu yg dikasi ke salah satu RS di Depok. Proto kedua baru sesuai dengan apa yg saya coret2. Dan alhamdulillah Proto 2 inilah yg skrg banyak beredar di RS jabodetabek. Kalau mau lihat gambar pretelannya sedikit, ada dibawah ini:
BDC ini tidak dijual dan hanya disumbangkan pada RS di Jabodetabek. Dananya berasal dari donasi para alumni Fak Teknik UI yang dikelola oleh Sekretariat Iluni-FT Contact Person: Dessy 08174886926 dan Selly 085669920916. Plis lihat di Group FB Alumni FTUI.
Duh saya sudah pegel nulis nih, ntar disambung lagi deh. Abis Lebaran kali ya… Karena nanti sore sudah sidang Isbat. Sekaligus bersama ini saya ucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah
Mohon Maaf Lahir dan Batin